JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Saat ini kasus Covid-19 di Provinsi Jambi terus mengalami peningkatan. Di Jambi ada sebanyak 1.000 lebih masyarakat, yang masih dalam proses penyembuhan. Bahkan dicurigai, mereka ini terpapar varian Omicron.
Kepala Bapelkes Provinsi Jambi Ahmad Fauzi mengatakan, indikasi Omicron ini sangat terlihat pada penyebaran kasus Covid-19 di Provinsi Jambi. Kata dia, memungkinkan 80 persen dari yang terpapar tersebut merupakan varian Omicron.
Kata dia, jika dilihat dari gejala dan proses penyembuhannya sama dengan ciri-ciri atau Covid-19 varian Omicron. “Cuma kita tidak bisa memastikan pasien ini semua Omicron, karena harus melalui tes yang hasilnya dikeluarkan oleh pusat untuk kepastiannya,” kata dia, Rabu (23/2).
Namun, dia menegaskan kecenderungan dari semua pasien di Provinsi Jambi ini adalah varian Omicron. Pasalnya, jika dilihat dari indilasi pasien yang terpapar Covid-19 ini, sama mirip dengan Omicron. Pasien hanya mengalami gejala ringan.
Baca juga: Angka Covid-19 di Kota Jambi Bertambah Lagi, Dua Pasien Meninggal
Dia menyebutkan, gejala yang dialami tersebut yakni flu dan batuk, kemudian pasien yang terpapar juga cepat sembuh dan yang paling menguatkan adalah penularan kasusnya yang begitu cepat.
“Karena kasus di Jambi dari angka di bawah 10 orang, sekarang dalam waktu kurang lebih satu bulan lebih sudah di angka seribu lebih,” sebutnya. Dia menyebutkan rata-rata, hasil yang dikirim ke Jakarta untuk pembuktian apakah pasien benar-benar Omicron belum keluar, malah pasien sudah sembuh.
“Tapi memang hari ke lima mereka bisa sembuh, jadi memungkinkan semua itu Omicron. Tapi kita tidak bisa sebutkan mereka Omicron semua. Hanya saja indikasinya ada,” sebutnya.
Sementara itu, hal sama dikatakan oleh Ahli Epidemiologi Satgas Penanganan Covid-19 di Provinsi Jambi Ummi Kalsum. Kata dia, sebagian besar pasien Covid-19 di Provinsi Jambi ini adalah varian omicron.
Baca juga: Gawat! Pasien Covid-19 di Jambi Kemungkinan Terpapar Omicron
“Tidak semua dikatakan omicron, tapi kalau sebagian besarnya iya. Karena penularan sangat cepat,” kata dia.
Kemudian, ini mempengaruhi zona resiko penularan kasus di Provinsi Jambi. Saat ini Provinsi Jambi masuk dalam zona orange setelah sebelumnya masuk zona kuning. Kemudian saat ini tak ada satupun daerah yang masuk zona hijau. “Karena sekarang banyak penambahan kasus, sehingga zona hijau sekarang tidak ada lagi,” tandasnya. (slt/rib)