JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAKARTA – Harga emas menguat, Selasa, karena permintaan untuk logam safe-haven itu didorong oleh kekhawatiran atas lonjakan kasus Covid-19 yang dapat mengancam pemulihan ekonomi global.
Harga emas di pasar spot naik 0,8 persen menjadi USD1.814,45 per ounce pada pukul 01.54 WIB, demikian mengutip laporan Reuters, di Bengaluru, Selasa (4/1/2021) atau Rabu (5/1/2021) dini hari WIB.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup meningkat 0,8 persen menjadi USD1.814,60 per ounce.
Tahun ini dimulai dengan rekor tertinggi baru untuk ekuitas, tetapi sulit untuk menentukan apakah kenaikan beruntun ini akan berlanjut, investor sudah mulai kembali ke tempat yang aman, kata Ed Moya, analis OANDA.
“Dampak Omicron akan paling terasa di sisi inflasi dan pemulihan ekonomi,” papar Moya.
Wall Street memangkas kenaikan setelah awal yang optimistis untuk Tahun Baru karena investor memutar kembali pengambilan risiko setelah data menunjukkan sektor
manufaktur Amerika melambat bulan lalu, dan kekhawatiran Covid-19 masih menghantui.
Beberapa negara memberlakukan pembatasan untuk mengatasi lonjakan kasus yang didorong varian baru tersebut.
Kekhawatiran seputar varian Omicron memicu permintaan safe-haven dalam emas, ungkap TD Securities, menambahkan bahwa, “harga emas yang lebih tinggi tidak konsisten dengan perhitungan pasar global dalam probabilitas 70 persen untuk kenaikan suku bunga The Fed pada Maret, yang membatasi pergerakan harga.”
Emas, yang tidak menawarkan imbal hasil, cenderung tidak disukai investor saat suku bunga naik.
Kekhawatiran inflasi yang baru dapat menghantam pasar dalam waktu dekat dan melemahkan selera risiko karena imbal hasil obligasi kemungkinan akan terus meningkat, papar Jim Wyckoff, analis Kitco Metals.
Penguatan emas terjadi meski imbal hasil US Treasury dan dolar AS lebih tinggi, dengan pedagang Fed funds futures memperkirakan tiga kali kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve pada akhir 2022.
Perak naik 0,7 persen menjadi USD23,02 per ounce, platinum melesat 1,7 persen menjadi USD970,73 per ounce, dan paladium melambung 2,2 persen menjadi USD1.865,27 per ounce. (git/fin)