Pasien Covid-19 sebanyak 80 persen lebih mungkin mengembangkan masalah neurokognitif dan 34 persen lebih mungkin mengembangkan gangguan penggunaan opioid.
Lebih dari 18 persen pasien Covid-19 menerima diagnosis atau resep untuk masalah neuropsikiatri pada tahun berikutnya.
“Risiko insiden gangguan kesehatan mental secara konsisten lebih tinggi pada kelompok Covid-19 dibandingkan orang dengan covid-19 yang tidak dirawat di rumah sakit versus mereka yang tidak dirawat di rumah sakit karena influenza musiman, dirawat di rumah sakit karena covid-19 versus dirawat di rumah sakit. dengan influenza musiman, dan dirawat di rumah sakit dengan covid-19 versus dirawat di rumah sakit karena penyebab lain,” tulis para penulis.
Akan tetapi antara 4,4 persen dan 5,6 persen orang dalam penelitian ini menerima diagnosis depresi, kecemasan atau stres dan gangguan penyesuaian.
Sementara itu perlu diketahui juga bahwa usia rata-rata mereka dalam penelitian ini adalah 61, 90 persen di antaranya adalah laki-laki.
Penulis studi Dr. Ziyad Al-Aly, kepala penelitian dan pengembangan untuk VA St. Louis Health Care System dan ahli epidemiologi klinis di Universitas Washington, mengatakan kepada St. Louis Post-Dispatch bahwa ada cukup banyak peserta wanita untuk mengalami hal yang sama.
“Kita perlu memberi mereka perawatan yang mereka butuhkan sehingga ini tidak berubah menjadi krisis yang jauh lebih besar,” ucap dr. Ziyad Al-Aly kepada publikasi tersebut.
“Hanya karena dahsyatnya COVID di AS, angka-angka di sini benar-benar mewakili jutaan orang.” tambahnya.(*)
Artikel ini telah tayang di fin.co.id, dengan judul Bukan Cuma Pernapasan, Ternyata Covid-19 Juga Menyerang Kesehatan Mental Manusia Loh