Oleh : Dr. Noviardi Ferzi
" Harapan akan selalu hadir untuk mereka yang mempercayai perubahan "
Hari ini Jumat, 31 Desember 2021, satu hari tersisa di ujung tahun, satu hari yang memberi kesempatan opini ini ditulis, tentang harapan endemi dan recovery. Sebuah tulisan jelang tahun berakhir.
Sebelum 2021 tutup buku, berbagai kalangan telah mempersiapkan rencana tahun depan dengan berbagai agenda, baik itu yang sipatnya strategis maupun yang lebih taktis dalam level operasional. Berbagai rencana ini menunjukan bahwa hidup selalu ada harapan untuk ditunggu, harapan di tahun 2022.
Pemerintah sendiri menuai harapan itu dengan menjaga fleksibilitas APBN untuk melanjutkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2022, mengantisipasi kemungkinan perluasan dampak pandemi di tahun depan.
Kata Fleksibel merujuk akan perubahan situasi, artinya jika kondisi pandemi memburuk program dan anggaran yang telah disepakati bisa berubah, dialihkan atau bahkan dihilangkan. Artinya tetap ada skenario refocusing anggaran seperti dua tahun sebelumnya.
Di tahun 2022, pemerintah tetap fokus pada strategi percepatan percepatan pemulihan ekonomi. Kucuran insentif fiskal bagi percepatan pemulihan perekonomian Indonesia akan tetap dilakukan. Konsistensi kebijakan fiskal di masa pandemi memang diperlukan, yang mana krisis ini akan menjadi momentum untuk melanjutkan reformasi struktural, reformasi fiskal, dan reformasi sektor keuangan. Berbenah secara radikal sistem ekonomi yang adaktif dengan skenario endemi.
Harapan Pertama Endemi
Terkait dengan pandemi dan alokasi APBN harapan pertama pemerintah, yaitu pendemi menjadi endemi. Di Indonesia, pandemi ini diperkirakan bisa berubah menjadi endemi pada 2022 ketika kasus Covid-19 telah lebih terkendali.
Lalu, apakah endemi itu? Endemi adalah sebuah kondisi di mana kasus penyakit menular lebih terkendali. Artinya, jumlah kasus Corona bisa terkendali dengan baik, dibandingkan dengan situasi pandemi. Endemi dapat digambarkan sebagai sebuah situasi di mana kondisi kasus lebih terkendali.
Faktor yang membuat pandemi bertransisi menjadi endemi adalah kekebalan masyarakat atau herd immunity meningkat. Hal ini bisa terjadi dengan akselerasi vaksinasi maupun infeksi alamiah.
Tentu saja demi mencapai kondisi itu, diperlukan instrumen pengendalian agar pandemi bisa terkendali. Misalnya, dengan PPKM yang tengah dijalankan saat ini.
Dengan instrumen pengendalian PPKM berupa pengaturan dan target spesifik, baik 3M, 3T, dan vaksinasi di tingkat kabupaten/kota, diharapkan kondisi tersebut segera tercapai dengan syarat kolaborasi pemerintah dan masyarakat harus bisa menyukseskan kebijakan yang telah ada, agar efektif dan signifikan hasilnya.
Untuk hal ini sebagian kalangan berkeyakinan bahwa Indonesia telah keluar dari pandemi Covid-19 dan memasuki fase endemi, salah satunya Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono, menurutnya penularan masih ada cuma karena jumlah kasusnya yang sedikit, penularan itu tidak membebani pelayanan kesehatan. Artinya, fase endemi adalah fase di mana kasus bisa ditekan dan angka yang masuk ke rumah sakit sangat rendah, dengan tingkat kematian nol. Endemi inilah harapan pertama kita di tahun 2022, harapan pemerintah dan kita semua.
Harapan Kedua, Recovery