JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, Kualatungkal, Jambi - Banjir yang terjadi di wilayah aliran hulu Sungai Bramitam sejak tiga bulan terakhir merendam perkebunan warga, berdampak pada kemunculan belasan buaya muara (crocodylus porosus).
Hingga kini, debit air yang diduga luapan dari kanal PT WKS (Wira Karya Sakti) tak kunjung menurun. Tiga desa terdampak banjir tersebut yakni Bramitam Kanan, Bramitam Raya dan Jatiemas.
Ahmad, warga Desa Bramitam Kanan yang merupakan petani kelapa sawit mengakui, semenjak banjir melanda perkebunannya, ia kerap menemukan predator ganas penghuni sungai, saat sedang memanen sawit di kebun miliknya.
"Memang sungai ni ade buayenye, tapi dak pernah sampai masuk ke kebun, kemaren waktu manen sempat ningok, dia (buaya) lagi di bawah pohon sawit, takut jadinye nak panen sawit," ujarnya Kamis, (30/12).
Hal itu juga dibenarkan oleh Kepala Desa Bramitam Kanan, Ansori saat dikonfirnasi, ia mengatakan di sepanjang daerah aliran Sungai Bramitam memang kerap melihat buaya muara di lokasi yang berbeda beda dengan ukuran yang bervariasi pula.
"Laporan warga ada sekitar 15 ekor buaya di sungai ini, sering menampakkan diri berkeliaran apalagi saat warga sedang berada di kebun, kemarin waktu turun meninjau lokasi banjir ada tiga kali melihat buaya yang ukurannya sekitar 2,5 meter lah," ujarnya.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan aparat setempat dalam hal ini Polsek Tungkal Ilir dengan memasang imbauan, agar warga tidak beraktifitas di sungai dan waspada terhadap ancaman hewan buas tersebut.
"Spanduk imbauan sudah dipasang di pinggir sungai agar warga hati-hati, juga warga yang melakukan pemanenan sawit di kebun dan nelayan yang cari ikan di sungai untuk tetap waspada. Jangan sampai ada korban jiwa karena buaya-buaya itu sudah naik ke perkebunan," tandasnya. (rul)