JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI – Kembali ke masa lampau, ternyata Simpang III Sipin, tepatnya di kawasan Tugu Juang Kota Jambi, dulu sempat dikuasai oleh kolonial Belanda pada masa penjajahan. Namun, Simpang III Sipin tersebut berhasil direbut kembali oleh pahlawan Jambi.
Kisah ini diungkap kembali, saat upacara peringatan hari pertempuran Simpang III Sipin di area Tugu Juang Kota Jambi, Rabu (29/12) kemarin. Ini dilakukan untuk mengenang para jasa pahlawan yang melawan penjajah Belanda yang ingin menguasai Jambi pada waktu itu.
Asrie Rasyid Veteran Jambi yang ikut dalam pertempuran di Simpang III Sipin tersebut membacakan kisah jalannya pertempuran saat upacara berlangsung. Kata dia, saat itu, terjadi perang besar-besaran yang terjadi. Sehingga banyak pertumpahan darah dan korban yang berjatuhan.
“Korban berjatuhan saat perang melawan Belanda di Simpang III Sipin ini, tapi dengan semangat yang kuat dan kekompakan saat itu berhasil mengalahkan Belanda,” kata dia.
Dia berharap untuk saat ini, anak muda Jambi juga menjunjung kemerdekaan dan semangat juang, tak harus bersenjata untuk saat ini. Akan tetapi dengan kekompakan dan persatuan yang kuat untuk membangun negeri dan daerah ini.
“Karena cita-cita pahlawan terdahulu yakni mencapai kemerdekaan. Kemudian kita menjadi warga negara yang cerdas dan kesejahteraan yang tinggi,” sebutnya.
Kemudian nilai-nilai kejuangannya juga harus tercipta dalam diri anak muda saat ini, dengan cinta tanah air dan cinta bangsa pantang menyerah. “Tidak pernah mundur untuk mencapai kemerdekaan dan untuk membangun negeri,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jambi, Abdullah Sani saat menjadi inspektur upacara dalam peringatan pertempuran Simpang III Sipin mengatakan kemerdekaan yang saat ini dinikmati oleh masyarakat merupakan jasa dari para pahlawan yang berjuang melawan penjajah.
“Tanpa mereka Jambi tidak akan seperti ini, tugas kita saat ini yakni mengenang para pejuang Provinsi Jambi,” kata dia.
Dia mengatakan,saat ini berjuang tak harus dengan senjata, akan tetapi melakukan apa yang bisa dilakukan dan dibutuhkan oleh masyarakat banyak. Kata dia, tetap bersatu tanpa membedakan satu sama lain. “NKRI harus tetap dipertahankan, dengan kekompakan membangun negeri,” tandasnya. (slt/zen)
Berjuang Tak Harus dengan Senjata
Kamis 30-12-2021,10:28 WIB
Kategori :