JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Meski wasiat ingin dimakamkan sebagai perempuan, namun mendiang Dorce Gamalama dimakamkan sebagai pria.
Namanya di nisan pun menggunakan nama asli dan pemberian saat lahir. Yakni Dedi Yuliardi.
Salah satu anak Dorce, Fatimah mengatakan, semasa hidup almarhum telah memasrahkan kepada keluarga terkait pengurusan jenazah. Apakah akan dimakamkan sebagai pria tau wanita.
“Mamah sudah menyerahkan sepenuhnya kepada kita anak-anaknya. Kita memutuskan sesuai dengan jenis kelamin lahirnya mamah,” kata Fatimah, seperti dikutip dari radarcirebon.com.
Prosesi pemakaman Dorce atau Dedi Yuliardi dilakukan sesuai dengan protokol covid-19, karena sebelum meninggal dunia sempat terinfeksi virus corona.
Setelah dimakamkan, keluarga, anak-anak almarhum juga mendoakan Dorce sebagai pria. Begitu juga pemimpin doa saat di pemakaman.
Adapun saat dimakamkan, Dorce ditempatkan satu liang lahat dengan kerabatnya. Sebab, di TPU Bantarjati, sudah tidak menerima lagi penggalian makam baru.
Menurut keterangan dari salah satu petugas di pemakaman, nisan itu diberikan oleh pihak keluarga untuk dipasang di pusara mendiang Dorce Gamalama.
Hingga kini, makam Dorce masih dipenuhi taburan bunga dari para pelayat yang datang silih berganti.
Diketahui, Dorce Gamalama meninggal dunia tadi pagi di usia 58 tahun. Ia menghebuskan napas terakhir di RSPP Simprug Jakarta Selatan usai terpapar Covid-19.
Sebelum terpapar Covid-19, pemilik nama lahir Dedi Yuliardi Ashadi itu sempat berjuang melawan penyakit diabetes dan batu ginjal yang dideritanya sudah cukup lama.
Sakit yang diderita membuat Dorce Gamalama harus duduk di atas kursi roda, karena kakinya tidak kuat dipakai berjalan.(*)
Artikel ini telah tayang di radarcirebon.com, dengan judul Dorce Dimakamkan sebagai Pria, Ini Alasan Pihak Keluarga