JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI - Masih adanya beberapa infrastruktur yang harus dibenahi di sejumlah kawasan di Kelurahan Teluk Kenali, membuat kawasan ini belum dikatakan bebas kumuh sepenuhnya.
Lurah Teluk Kenali, Adi Kurniawan mengatakan, kawasan tersebut harus dibenahi lantaran ada jalan yang belum diaspal. Sehingga masih becek saat hujan, karena masih tanah liat. Namun, karena keterbatasan anggaran, pihaknya tak bisa membenahi. Mengingat, saat ini tak ada lagi anggaran DAU.
"Anggaran kelurahan dari DAU saat ini tak ada, maka kita hanya memanfaatkan anggaran dari Pemkot Jambi melalui Bangkit Berdaya atau dana provinsi," kata dia.
Saat ini, dijelaskannya, ada enam RT di wilayahnya. Tiga di antaranya, masih memiliki indikator kawasan kumuh.
"3 RT di Kelurahan Teluk Kenali, Kecamatan Telanaipura saat ini masih terdata sebagai kawasan kumuh. Data tersebut, berdasarkan SK yang dikeluarkan oleh tim KotaKu Pemkot Jambi. Ini berada di RT 1, RT 4 dan RT 6," bebernya.
Dia mengatakan, indikator tersebut ditentukan langsung oleh Pemkot Jambi. Secara garis besar, berdasarkan penghasilan, kawasan kelayakan rumah dan infrastruktur lingkungan.
"Kawasan ini dianggap kawasan kumuh bukan berdasarkan persentase. Tapi memang karena kawasannya semua, lingkungan RTnya ini ditentukan oleh Kotaku," bebernya.
Namun, untuk bantuan lainnya, yang khusus memberantas kawasan kumuh, juga tak ada lagi di tahun ini.
"Bantuan KotaKu sudah dua tahun ini tidak ada, terakhir tahun 2019 lalu. Ada Rp 1 miliar bantuan, namun tahun ini tidak ada lagi," katanya.
Meski masuk dalam kawasan kumuh, kata dia kawasan tersebut sudah bebas ODF. Sebelumnya, sudah dibangun sejumlah septictank komunal untuk masing-masing tiga rumah.
"Satu septictank untuk tiga rumah. Tapi untuk klosetnya dibangun satu-satu. Kita berikan peralatan dan material, lalu akan dikerjakan secara gotong-royong oleh masyarakat yang mendapat bantuan," tandasnya. (tav/enn)