JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, Jambi – Kartu Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) merupakan sebuah identitas yang dimiliki oleh setiap peserta program jaminan kesehatan yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Dengan menjadi peserta program JKN-KIS, masyarakat dapat mengakses pelayanan kesehatan dengan mudah dan terbebas dari biaya pelayanan kesehatan. Hal tersebut langsung dirasakan oleh Tri Ayunda Oktaviani.
Gadis cantik yang kerap dipanggil Okta ini mengakui manfaat yang sangat besar sebagai seorang peserta program JKN-KIS, selain pelayanan kesehatan tanpa batas, kemudahan proses adminitrasi kepesertaan yang selalu mengikuti perkembangan zaman turut menjadi unggulan.
Kepada team jamkesnews, Okta bercerita sembari mengenang pengalamannya pada saat memanfaatkan kepesertaan JKN-KIS. Salah satunya pada saat tindakan operasi pengangkatan Fibroadenoma Mammae (FAM).
“Fibroadenoma merupakan salah satu jenis tumor jinak payudara yang paling sering dialami oleh wanita berusia antara 15–35 tahun. Tumor ini berukuran kecil dengan tekstur yang padat dan mudah digerakkan. Hal itulah yang dikatakan oleh dokter Spesialis Onkologi di Rumah Sakit pada saat saya melakukan pemeriksaan,” sebut Okta.
Okta menambahkan, Biasanya benjolan fibroadenoma berdiameter 1–5 cm, tetapi ada juga yang sampai 15 cm dan seharusnya tidak mengganggu aktifitas saya karena dokter menyebutkan normalnya FAM tidak menimbulkan rasa sakit, namun dalam kasus saya benjolan tersebut menimbulkan rasa sakit. Pada akhirnya, Okta dianjurkan oleh dokter untuk melakukan operasi pengangkatan FAM.
“Jarak antara pemeriksaan terakhir saya dengan penjadwalan operasi tersebut hanya memakan waktu 3 hari, dimana pada pemeriksaan akhir saya diminta untuk melakukan proses EKG, pengukuran tensi dan cek laboratorium serta rontgen untuk menilai kondisi tubuh saya. Setelah semua proses skrinning tersebut mendapatkan hasil, tindakan operasi pengangkatan pun dilakukan,” tuturnya.
Saat itu Okta dirawat selama 3 hari, senin pagi jadwal operasi 2 hari merupakan masa pemulihan di hari ketiga ia telah diperbolehkan pulang. "Dalam proses kepulangan saya, orang tua saya menyebutkan bahwa tidak ada satu rupiahpun biaya dikeluarkan oleh kami untuk proses perawatan dan pemeriksaan saya, orangtua saya hanya menandatangani berkas pulang pasien dan urusan selesai. Semua telah dijamin oleh program JKN-KIS,” tambahnya.
Manfaat yang tak kalah berkesan bagi Okta dan keluarga adalah selama proses pemeriksaan dan rawat inap, berkas administrasi yang dipergunakan oleh Rumah Sakit semua berbasis digital. Okta mengaku bahwa pada saat pelayanan kartu kepesertaan yang dipergunakan oleh Okta adalah kartu digital yang bersumber dari aplikasi Mobile JKN.
“Pada saat itu saya belum melakukan pencetakan fisik Kartu Indonesia Sehat (KIS), namun memiliki aplikasi Mobile JKN, sehingga terbantu dengan menggunakan KIS Digital pada aplikasi Mobile JKN dan ternyata itu cukup untuk membantu proses adminitrasi rawat inap, benar benar canggih,” ungkapnya.(*)