JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, - Persoalan angkutan Batu Bara di Jambi terus menjadi pembahasan serius. Banyaknya korban lalu lintas hingga kerusakan jalan membuat Pemprov Jambi menegakkan aturan pembatasan tonase, jam operasi dan mengalihkan jalur menuju stok file pelabuhan Talang Duku.
Aturan yang dikeluarkan Pemprov Jambi tidak sepenuhnya dijalankan pihak angkutan Batu Bara. Malah asosiasi angkutan Batu Bara menuntut kerugian finansial dengan melakukan aksi demo di kantor Gubernur Jambi.
Menanggapi persoalan ini, mantan Kepala Daerah Dua Periode, Ir Safrial mengungkapkan, bahwa aturan yang dikelurkan Gubernur Al Haris sudah bagus. Tetapi, disayangkan Pemprov Jambi masih kurang memahami persoalan di lapangan.
"Gubernur Al Haris itu sudah bagus mengeluarkan kebijakan, tetapi tetap mendapatkan tantangan dari sopir batubara, karena mereka merasa tidak adil. Lalu yang saya sayangkan Pemprov Jambi yang kurang menguasai masalah di lapangan," ungkap Ir Safrial mantan Bupati Tanjab Barat ini.
Safrial menilai, bahwa stok file pelabuhan Batu Bara yang berada di Pelabuhan Talang Duku itu, sudah tidak efektif dipakai lagi. Sebab, jalan menuju pelabuhan semakin padat penduduk dan mobilitas masayarakat semakin tinggi, ini akan terus menimbulkan persoalan di lapangan.
"Nah disini ada kawasan pelabuhan yang bisa dipakai Gubernur Al Haris ke depan, sebab kawasan ini memang sudah menjadi stok file Batu Bara hari ini, tetapi perusahaan yang memanfaatkannya adalah perusahaan Batu Bara dari Riau. Sementara stok file berada di wilayah Provinsi Jambi, " jelas Ir Safrial.
Lanjut Ir Safrial, wilayahnya berada di kawasan Tungkal Ulu, Desa Taman Raja. Di kawasan aliran sungai Pengabuan, Desa Taman Raja ini sudah banyak berdiri stok file pelabuhan Batu Bara yang tambangnya berada di Riau.
"Provinsi tetangga (Riau) memakai aliran sungai kita ini, kenapa kita tidak pakai. Kenapa Pemprov Jambi dan Bupati tidak memaparkan ini ke Gubernur Al Haris. Kenapa Gubernur didorong untuk menyelesaikan persoalan ini dengan solusi yang kurang tepat, harusnya Gubernur dikasih solusi yang tepat, " tegas Safrial.
Masih kata Ir Safrial, untuk jalur menuju stok file Desa Taman Raja, Tungkal Ulu ini, angkutan Batu Bara yang dari Sarolangun, Tebo, Bungo, dan Batanghari, bisa memakai jalur dari Simpang Niam, lalu memakai jalan perusahaan Sinarmas, dari jalan ini angkutan Batu Bara akan keluar melintasi Lintas Timur di kilometer 73, dan dari kilometer 73 ini langsung menuju ke Desa Taman Raja dan langsung ke stok file.
"Nah ini lah Solusi itu, jadi kalo mau mengatasi masalah ini harus menguasai Teritorial Provinsi Jambi, ajak Gubernur untuk turun kelapangan agar melihat kondisi wilayah di Jambi dari seluruh segi aspek. Lalu para Bupati juga harus aktif berkordinasi dengan Gubernur, agar permasalahan di Jambi bisa diatasi dengan solusi," singkat Ir Safrial. (muz)