JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI – Di tengah pandemi Covid-19 di Provinsi Jambi, Gubernur Jambi Al Haris menekankan setiap kabupaten kota untuk memcukupi kebutuhan bahan pokok masyarakat. Ini bertujuan agar tak terjadi kelonjakan harga bahan pokok di pasar tradisional.
Kata dia, saat ini jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Jambi kian meningkat. Ini bisa mempengaruhi kenaikan harga bahan pokok, pasalnya kurangnya masyarakat yang keluar rumah untuk berbelanja. Sehingga ini perlu diantisipasi dengan baik.
“Cabe misalnya, kemudian bawang merah, bawang putih serta komoditi lainnya yang pernah mengalami kelonjakan harga,” kata dia, Rabu (28/7). Dengan ini, kabupaten kota untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan di daerahnya terlebih dahulu, setelah bahan pokok cukup baru melakukan pengiriman ke luar daerah. “Kita minta pemerintah daerah menjual komoditi pertaniannya di daerah terlebih dahulu,” tambahnya.
Di Provinsi Jambi terdapat daerah-daerah sentra produksi pertanian, seperti di Kabupaten Kerinci dengan produk pertanian cabe, bawang, kentang dan sayur-mayur dan lain sebagainya. Kemudian di Kabupaten Merangin dengan produksi bawang merah dan bawang putih.
Sementara itu bahan pokok seperti beras, minyak, gula dan tepung harganya masih cukup stabil. Kata Al-haris, jika terjadi peningkatan harga, maka Perum Bulog dapat melakukan operasi pasar untuk mengintervensi harga bahan pokok di pasaran.
Selain itu Gubernur Jambi menginstruksikan Pemerintah Kabupaten dan Kota di Provinsi Jambi untuk memastikan stabilitas harga di daerah masing-masing terjamin. Artinya tidak terjadi peningkatan harga yang tinggi. Kemudian Al Haris memerintah agar satgas pangan di seluruh kabupaten dan kota lebih aktif untuk memantau harga bahan pangan dan mengintervensi harga di pasaran agar tetap stabil. (slt)