JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI – Pemprov Jambi segera akan melakukan survei kekebalan kelompok atau herd imunnity, di tengah masyarakat. Ini setelah adanya vaksinasi yang hampir mencapai 70 persen, pada tahap satu.
Jika dari hasil survei menunjukkan kekebalan tubuh yang baik, maka pemerintah akan mengambil kebijakan termasuk sekolah tatap muka. “Termasuk kebijakan sekolah tatap muka. Jika daerah dianggap aman atau kekebalan tubuhnya sudah terbentuk, bisa saja sekolah tatap muka dilaksanakan 100 persen,” kata Gubernur Jambi, Al Haris, Jumat (10/12).
Di Povinsi Jambi, saat ini telah mencapai 68,95 persen per 7 Desember. Kata Haris, ini sangat penting dilakukan, untuk diketahui sejauh mana tingkat kekebalan ditengah masyarakat. “Hasil survei nantinya agar pemerintah punya dasar cara pengambilan kebijakan,” tambahnya.
Dia menyatakan, sumber kekebalan sendiri bisa saja lantaran penyintas Covid-19 sehingga imunnya naik. Atau justru karena imun naik karena divaksin. Dan hal inilah yang akan dikelompokkan nantinya. “Kita akan lihat jawaban responden, karena kita tahu juga Jambi ini banyak pasien Covid-19,” sebutnya.
Tahap awal, pihaknya sudah memulai pertemuan rapat daring dengan Lembaga Survey Indonesia (LSI) Saiful Mujani. Untuk kelanjutanya, Haris menyebut dirinya masih menunggu beberapa masukan dari epidemiologi di Jambi, karena ada metode survey dan akan dibenahi.
“Kita minta ahli epidemiologi dari Unja untuk memberikan masukan, itu yang lagi diperbaiki oleh mereka,” ungkapnya. Sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Sudirman mengatakan Gubernur Jambi Al Haris sudah jauh-jauh mentiapkan survei kekebalan setelah masyarakat mendapatkan vaksin. Tujuan pengukuran ini untuk mengukur efektivitas vaksinasi.
Ia menjelaskan efektivitas dan imunitas kekebalan kelompok akan teruji setelah dilakukan penelitian atau survei terhadap masyarakat yang divaksinasi.
Harapannya vaksinasi Covid-19 yang dilakukan kepada masyarakat tersebut berdampak positif. “Serta agar vaksinasi Covid -19 yang dilakukan teruji secara ilmiah dan terukur secara ilmiah,” sebutnya. (slt/rib)