Sementara itu, mendengar kabar ini, membuat Wali Kota Jambi, Syarif Fasha tampak geram. Ia pun meminta agar, Disdik Kota Jambi, mencari tahu mengenai sekolah dan siswa yang bermasalah tersebut.
“Alangkah naifnya ada sekolah Islam, ingat sekolah Islam terpadu yang mengusir siswa karena tidak punya uang. Saya minta laporan Kadisdik, siswa mana, sekolah mana, saya akan bayar SPP nya,” cetusnya.
Senada juga dikatakan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jambi, Saiful Roswandi. Ia sangat menyayangkan kabar mengenai dugaan pengusiran tersebut. “Saya rasa apa yang dilontarkan pihak sekolah ke siswa itu tidak tepat. Berbahasa lah dengan bahasa yang mendidik, kita harap sekolah bisa bijak. Bahwa uang sekolah bisa dibayar setelah ujian,” tegasnya.
Sebab, ujian menurutnya tidak bisa ditunda-tunda waktunya. Jika saat ini siswa tersebut tidak ikut ujian, maka dia terpaksa ikut ujian di semester berikutnya. “Itu rugi waktu dan momentum. Artinya anak ini belum lari dari sekolah ini, di situ kita minta kebijakan sekolah,” tukasnya. (tav/zen)