JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI - Seorang siswa di SMA Titian Teras Abdurachman Sayoeti jadi korban penganiayaan di asrama sekolah. Akibatnya, 9 jahitan dilakukan pada wajah siswa laki-laki tersebut.
Di bagian pelipis, sebanyak 7 jahitan dan dagu sebanyak 2 jahitan. Kejadian ini terjadi pada 4 November lalu.
Ibu korban, warga Kota Jambi, amat menyayangkan kejadian itu. Pasalnya sekolah terlihat menutupi peristiwa yang menimpa anaknya tersebut.
"Saya tidak diberi tahu pihak sekolah, malah saya tahu dari group WhatsApp orangtua siswa," kata dia, saat dihubungi via telepon, Jumat (3/12).
Kata dia, kejadian tersebut dialami anaknya ketika di lab komputer. Saat itu korban bersama temannya bermain komputer, kemudian korban mengajak temannya ke asrama.
Namun teman korban belum berkenan. Karena sudah sering bergurau bersama temannya tersebut, korban mematikan komputer yang dimainkan temannya.
"Mereka tidak ada marah-marah saat di matikan, kemudian saat jalan keluar lab, anak saya tangannya ditarik, dan kepala belakang dipukul. Kemudian sampai kepala depannya dipukul juga, sampai lah dijahit," jelasnya.
Terkait hal ini, Dinas Pendidikan Provinsi Jambi menyayangkan kejadian tersebut. Bahkan Kadisdik Provinsi Jambi, Varial Adhi Putra pun baru mengetahui kejadian tersebut pada Kamis (2/12) kemarin.
"Orangtuanya datang ke sini, (Disdik, red) kasih kabar itu," singkat Varial.
Saat dihubungi, dirinya belum bisa berbicara banyak, karena masih dalam rapat. "Saya lagi rapat, nanti hubungi kembali," tambahnya. (slt)