JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, SAROLANGUN, JAMBI - Memang selalu ada yang menakjubkan, ketika membahas keindahan alam daerah hulu Kabupaten Sarolangun. Seperti di Desa Batuempang, Kecamatan Batangasai. Desa ini berlokasi di Gugusan Bukit Barisan.
Desa tersebut merupakan daerah paling ujung Provinsi Jambi, yang berbatasan dengan Jangkat, Provinsi Bengkulu dan Sumatera Selatan.
Desa yang memiliki keindahan alam khas, dengan bebatuan besar ini, bisa dilalui oleh kendaraan roda dua saja. Ditambah lagi medan yang terjal, serta perbukitan cadas.
Untuk mencapai lokasi, memang akses jalan belum sepenuhnya bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. Tetapi kendaraan roda dua, bisa sampai ke lokasi dengan jarak tempuh empat sampai lima jam dari Kabupaten Sarolangun.
Dari Kota Sarolangun, berjarak kurang lebih 122 Km dengan rincian 99 Km sampai ke ibu kota Kecamatan Batangasai, Pekangedang. Kemudian ke Desa Tambakratu sekitar 14 Km, dan dari Desa tambakratu kurang lebih 9 Km.
Sesampainya di Tambakratu, perjalanan bisa menggunakan kendaraan roda empat jenis minibus, dengan waktu tempuh kurang lebih lima jam. Lalu dilanjutkan dengan kendaraan roda dua dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam, melintasi jalan setapak yang menantang adrenalin.
Kepala Dinas Parpora Sarolangun, Kasyadi menyampaikan, selain kaya akan alam wisatanya, daerah ini juga adalah negeri penghasil pejuang Jambi. Yakni ada Demang Makalam, Kolonel Abunjani, Gubernur A. Manap, H. Kamil, Alisudin dan lain sebagainya. Terdiri dari dua dusun, yakni Dusun Tangkui dan Dusun Sekeladi.
Alam di sini bgitu indah, dengan destinasi wisata berupa bebatuan besar yang mengempang sungai. Oleh sebab itu, disebut batu empang. Kemudian ada juga air terjun Calaw Langit dan panorama alam perkebunan kopi Bukit Putih.
"Keindahannya juga disertai budaya yang masih aktif, seperti lubuk larangan. Masyarakatnya amat ramah terhadap pengunjung, tak perlu ragu dan jangan takut tak mendapatkan makan dan tempat menginap," tandasnya. (bam/enn)