JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI - Tahun 2022, merupakan tahun sulit untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jambi. Pasalnya, mereka hanya menerima dana sebesar Rp 8 miliar, dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni 2022.
Jumlah ini bertambah, setelah sebelumnya hanya dianggarkan Rp 2,9 miliar. Hanya saja, nilai ini masih dianggap kurang oleh Ketua Umum KONI Provinsi Jambi Budi Setiawan.
Kata dia, untuk pembinaan atlet dan insentif atlet, serta persiapan dalam pelatda untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) Sumut Aceh saja membutuhkan anggaran sebesar Rp 13 miliar. “Banyak yang kita persiapan,” kata dia, Minggu (28/11).
Lanjutnya, untuk mengatasi kekurangan anggaran tersebut, Budi menyebutkan KONI Provinsi Jambi akan lebih selektif lagi dalam melakukan kegiatan. “Karena ini sudah disepakati jadi kita harus benar-benar bisa memprioritaskan, khususnya mereka yang berprestasi saja untuk dibina,” tambahnya.
Budi menyebutkan, untuk saat ini saja mereka menganggarkan Rp 2,6 miliar untuk insentif atlet yang berprestasi, kemudian Rp 6,3 miliar untuk pembinaan atlet. Rp 3,6 miliar untuk Kejurprov. Ini belum termasuk biaya operasional, publikasi dan lain sebagainya.
Kata dia, pembinaan atlet tersebuit telah diusulkan ke DPRD Provinsi Jambi. Total atlet saat ini sebanyak 41 orang, yang berprestasi dan ini wajib dibina. Kemudian mereka akan diberikan insentif sebesar Rp 5 juta per atlet.
Ini untuk pemantapan latihan jelang PON Sumut Aceh mendatang. Kemudian KONI akan membina cabor untuk mencari atlet yang berprestasi dan punya potensial. Untuk itu saja, bisa dianggarkan sekitar Rp 4 miliar. “Kita tetap berupaya lah untuk memajukan olahraga Jambi meski nanti ada kekuarangan akan tetap kita perbaiki ke depannya,” tandasnya.
Sebelumnya, pada Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) KONI Provinsi Jambi, di depan Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani, Budi berharap peran serta dukungan Pemprov Jambi, untuk mensupport anggaran mereka. Ini dikatakannya, dalam sambutannya pada Rakerprov KONI Provinsi Jambi, Sabtu (27/11).
"Mohon sekali pak Wagub, dilihat proposal yang kami ajukan," kata Budi. Menurutnya, anggaran yang mereka butuhkan semata-mata untuk pembinaan seluruh cabang olahraga. Ini juga demi mensukseskan PON Sumut Aceh mendatang.
Dia bahkan berani menegaskan, jika Pemprov Jambi bisa menyesuaikan anggaran sesuai kebutuhan KONI Provinsi Jambi, dia yakin prestasi atlet bisa meningkat. "Jika memang bisa dikabulkan, kami berani menargetkan PON Sumut Aceh ini, bisa masuk 10 besar," kata Budi.
Sementara itu, Abdullah Sani mengatakan bahwa Rakerprov KONI Provinsi Jambi sangat baik dilakukan untuk memajukan olahraga Jambi. "Olahragawan yang tepat bukan kaleng-kaleng. Karena mereka terbentuk dari disiplin, fisik, terdidik, dan agamis. Karakter yang baik ini akan membentuk SDM yang baik," kata dia. Hal ini kata dia, sejalan dengan visi misi Gubernur Jambi, Al Haris.
Meski tidak menjawab secara gamblang, Sani hanya mengatakan bahwa di saat kondisi serba sulit seperti sekarang ini, semua memang harus dilakukan dengan segala keterbatasan. (slt/rib)