JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Meninggalnya ibunda Putri Kartika, Masayu Puspita Diana, Sabtu (10/7) dini hari sekitar pukul 2.30 WIB meninggalkan duka mendalam bagi keluarga. Hal itu juga dirasakan oleh Habib Usman bin Yahya selaku suami Kartika Putri.
Dalam postingannya di Instagram, Pimpinan Majelis bin Yahya itu memposting doa dalam bahasa Arab memohon kepada Allah supaya dosa-dosa ibu Kartika Putri semasa hidup di dunia diampuni Tuhan, diselamatkan dari siksa kubur dan ditempatkan di tempat terbaik di surga.
Habib Usman bin Yahya juga mendoakan agar ibu Kartika meninggal dalam keadaan syahid. Karena sesuai dengan hadis Rasulullah orang yang meninggal akibat wabah masuk dalam golongan orang yang mati syahid.
Baca juga: Sempat Kritis Terpapar Covid-19, Ibunda Kartika Putri Meninggal Dunia
“Telah Berpulangnya Ke Rohmatullah Insya Allah Meninggal Dalam Keadaan Syahid Karena Terkena Wabah Covid-19: Mamah Masayu Puspita Diana Putri Binti Masagus Machmoed Bahaoedin,” tulis Habib Usman.
Kartika Putri juga mengumumkan ihwal meninggalnya ibunya, Masayu Puspita Diana, melalui Instagram. Senada dengan yang didoakan Habib Usman, perempuan berhijab itu juga berharap ibunya meninggal dalam keadaan husnul khatimah.
Kartika Putri memohon dibukakan pintu maaf jika selama hidup di dunia ibunya telah melakukan kesalahan baik yang disengaja atupun tidak disengaja. “Selamat Jalan Mama “Masayu Puspita Diana Putri Binti Masagus Machmoed Bahaoedin”. Alfatihah,” tutup Kartika Putri.
Sebelumnya, Kartika Putri menceritakan secara kronologis kondisi ibunya, Masayu Puspita Diana, yang terpapar Covid-19 hingga mengakibatkan kesehatannya menurun. Kartika Putri bercerita, ibunya terpapar Covid-19 padahal selalu berada di rumah tidak kemana-mana selama ini. Namun Masayu Puspita Diana sempat menerima tamu di rumah.
“Setelah terima tamu, dia mengeluh badannya gak enak, demam sejak tanggal 29 Juni. Tanggal 30 Juni cek swab mandiri di rumah dan saat itu positif,” cerita Kartika Putri dalam jumpa pers virtual, Kamis (8/7).
Mengetahui ibunya terpapar Covid-19, Kartika Putri lantas berkonsultasi ke dokter untuk mencarikan obat yang sesuai. Ibunya pun mengonsumsi obat namun kondisi kesehatannya tetap tidak membaik. “Di hari kedua Mama sesak napas, Mama belum mau ke rumah sakit, maunya dirawat di rumah. Kita sediakan oksigen ada perawat dokter yang mengawasi juga, ada obat juga,” tuturnya.
Meski sudah dirawat di rumah dengan bantuan tenaga medis, nyatanya kondisi kesehatan ibunda Kartika Putri tak kunjung membaik. Sebaliknya kondisi kesehatannya malah semakin turun dengan saturasi oksigen sempat berada di angka 60. “Hari ketiga ngeluh semakin sesak gak bisa tidur, Mama terbata-bata saat komunikasi. Mama mulai drop kondisinya sampai kita susah cari oksigen,” kata Kartika Putri.
Tak mau kondisi kesehatan semakin memburuk, keluarga akhirnya memutuskan untuk membawa ibunda Kartika Putri ke rumah sakit. Namun di tengah meningkatnya penularan Covid-19 ternyata tidak mudah dalam mencari rumah sakit. Banyak rumah sakit menolak karena keadaannya penuh tidak bisa lagi menampung pasien.
Sekitar tanggal 4 Juli 2021 lalu, ibu Kartika Putri akhirnya menemukan rumah sakit yang bisa menangani. “Dengan izin Allah, Mama dapat IGD. Mama akhirnya pakai mask oksigen karena kondisi tidak membaik,” ujarnya.
Kondisi kesehatan ibu Kartika Putri tetap tidak mengalami perkembangan meakipun sudah dipindahkan ke ruang ICU dan menggunakan ventilator. Kondisinya malah mengalami kritis dan ditidurkan.
“Gak ada penyakit, selama ini mama sehat tapi Mama obesitas. Itu cukup buruk untuk yang terpapar Covid-19. Di rumah sakit kena serangan jantung dan pengentalan darah tapi tidak tinggi,” kata Kartika Putri.