JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI – Sikap Lurah Kenaliasam Bawah, Kecamatan Kotabaru, Ronal, yang terkesan acuh terkait keluhan warga yang terdampak pecah dan bocornya salah satu pipa Pertamina, mendapatkan reaksi dari berbagai pihak.
Pasalnya, sang Lurah menganggap hal itu biasa terjadi di kawasan Kenaliasam Bawah, yang juga sekaligus tempat asalnya. Salah satu di antaranya seperti yang diutarakan anggota DPRD Kota Jambi, Kurniawansyah.
Dijelaskan anggota dewan yang duduk di Komisi I DPRD Kota Jambi ini bahwa, hal tersebut bukan hal yang biasa dan harus cepat ditanggapi. “Jangan sampai menimbulkan permasalahan yang jauh lebih besar lagi. Lurah Kenaliasam Bawah, jangan menganggap itu hal kecil. Karena bisa berisiko,” tegasnya.
“Ke depan hal semacam ini jangan sampai terjadi lagi. Jangan nunggu membesar baru bereaksi,” tukasnya. Senada juga diakatakan Asisten Pencegahan Ombudsman RI Perwakilan Jambi, Abdul Rokhim sangat menyayangkan hal dan pernyataan itu. Kata dia, Lurah sebagai penyambung lidah masyarakat sebisa mungkin menanggapi setiap keluhan masyarakat.
“Sangat disayangkan, jangan acuh. Karena penyambung lidah masyarakat, harus siap dikomplain. Bukan selesainya yang ditunggu, tapi aspirasi atau keluhan yang disampaikan diterima dan direspon,” jelasnya.
Kata dia, jika keluhan atau aspirasi masyarakat ini tidak diterima, berarti menciptakan preseden buruk bagi si Lurah tersebut. “Kita harap ini jangan terulang lagi lah,” tukasnya.
Sementara itu, Camat Kotabaru, Jauharul Ikhsan ketika ditanya mengenai hal ini menyebutkan, Lurah harus rajin turun dan dekat dengan masyarakat. Ia pun mengaku baru menerima informasi ini. “Sejauh ini tidak ada yang seperti itu, dan baru ini saya dapat laporannya. Tapi saya yakin, lurah saya sudah bekerja maksimal,” kata dia.
Lanjutnya, keluhan-keluhan ini dipastikan tidak akan muncul lagi. Menimbang, ini selalu ditegaskannya saat menjalankan apel disiplin. “Biasanya saya ketemu lurah, mereka siap sedia untuk pelayanan masyarakat. Mungkin saat hari itu, yang bersangkutan sedang capek. Sehingga terkesan seperti itu,” singkatnya.
Diberitakan sebelumnya, Lurah Kenaliasam Bawah, Ronal terkesan acuh, menyikapi keluhan warga atas peristiwa pecah dan bocornya salah satu pipa milik Pertaminan di Jalan Premix RT 01, Kelurahan Kenaliasam Bawah, Kecamatan Kotabaru, Senin (22/11) lalu.
Padahal, warga di sana berharap ada perhatian, khususnya terhadap pipa-pipa Pertamina yang bermasalah. Sejatinya, sebagai pemangku wilayah dan Lurah, Ronal seharusnya bisa menjembatani keluhan-warganya dan mencarikan solusinya. Namun kemarin, di hadapan beberapa awak media, dia enggan berkomentar. Dan menganggap hal itu merupakan hal biasa.
“Tidak usahlah ya. Saya juga orang Kenali sini. Jadi ini sudah biasa,” cetusnya sembari meninggali awak media. Sementara itu, Wati yang rumah tak jauh dari pipa yang pecah dan bocornya milik Pertamina menyebutkan, hal itu terjadi sekitar pukul 08.30. Awalnya ia mengira seperti ada kecelakaan. Pasalnya pecahnya pipa itu seperti suara ledakan.
“Bunyinya kuat nian. Air yang keluar, sama ada kayak minyak warna hitam. Baunya kayak gas. Langsung lah hubungi orang Pertamina,” kata dia. Senada juga dikatakan Wahid, yang pekarangan rumahnya juga terimbas air dan sisa minyak dari pipa yang pecah tersebut. Bahkan, beberapa cabai yang ditanamnya di polibag juga terkena.
“Kena. Tapi syukur ada parit kecil, jadi tidak tergenang. Ada rumah di belakang yang tergenang, itu sudah disedot. Ya, kalau bisa yang kena ini diganti. Sudah disampaikan,” singkatnya. (zen/rib)