MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Warga perantauan dari Kabupaten Nias atas nama Arius Buulolo (40) yang nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri, merupakan buruh panen yang baru 10 hari bekerja dan tinggal di Camp PT PAL.
Kapolsek Mendahara Iptu H Cibro melalui Kanit Reskrim, AIPDA M Taufik saat dikonfirmasi Jambi Independent menjelaskan, pria yang sebelumnya bekerja di PT Tusau yang berlokasi di Kabupaten Muarojambi itu, tinggal di Camp PT PAL bersama istri dan tiga orang anaknya. Dari hasil interogasi yang dilakukan pihak Kepolisian kepada istri korban atas nama Sarimina Gulo (39) menjelaskan bahwasannya, sebelum suaminya ditemukan meninggal dunia, sekitar pukul 00.00, mereka sempat berbincang membahas terkait hutang kredit motor miliknya. "Pada malam sebelum kejadian, korban dan istrinya sempat ngobrol tentang masalah utang untuk bayar kredit motor yang mereka ambil sewaktu masih bekerja di PT Tusau dulu," jelas M Taufik. BACA JUGA:Hasil Visum, Warga Mendahara Ilir Ini Murni Bunuh Diri BACA JUGA:Wilayah Jambi Terasa Panas, Ini Penjelasan BMKG Usai berbincang sang istri pun memilih tidur. Sementara suaminya, Arius masih terjaga. Sekitar pukul 05.50 wib, sang istri yang tersadar dari tidurnya mendapati suaminya sudah tidak ada di rumah. AIPDA M Taufik menuturkan, karena tak kunjung pulang, istri Arius bersama beberapa karyawan mencoba mencari keberadaannya. "Saat melakukan upaya pencarian, mereka mendapat informasi jika suaminya ditemukan tergantung di Jalan dermaga tersebut," tuturnya. "Kepada beberapa orang saksi, yang bersangkutan juga sering mengatakan bahwasannya ia ingin mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri karena tidak sanggup menanggung beban hutang dan angsuran kredit kendaraan tersebut," terangnya. (pan)Miris, Gegara Terlilit Hutang, Warga Mendahara Ilir Ini Nekat Gantung Diri
Sabtu 07-05-2022,14:21 WIB
Editor : Rizal Zebua
Kategori :