JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Tim asuhan Shin Tae-yong itu wajib menang atas Timor Leste.
Kemenangan akan menjaga asa Timnas Indonesia U-23 lolos ke semifinal cabang sepak bola SEA Games 2021.
Timnas Indonesia akan menjamu Timor Leste di Viet Tri Stadium, Selasa 10 Mei 2022 malam WIB.
Timnas Indonesia U-23 berada dalam situasi sulit setelah Vietnam dan Filipina bermain imbang tanpa gol pada laga kedua Grup A SEA Games 2021 di Stadion Viet Tri, Phu Tao, Minggu 8 Mei 2022.
BACA JUGA:Di Sisa Akhir Masa Jabatannya, Bupati Cek Endra Minta Ini ke Pegawai Pemkab Sarolangun
BACA JUGA:Ada Biaya Tambahan Uang Pelunasan Jemaah Haji, Ini Penjelasannya
Kalau gagal terwujud, Tim Garuda Muda harus bersiap melupakan target meraih medali emas di ajang multi event Asia Tenggara tersebut. Pasalnya, dua lawan yang bakal dihadapi Timnas Indonesia U-23, yakni Filipina (13/5/2022) dan Myanmar (15/5/2022) sudah mengoleksi satu kemenangan.
Filipina malah saat ini memimpin Grup A karena unggul produktivitas gol atas Vietnam yang sama-sama mengoleksi poin 4. Adapun Indonesia berada di urutan keempat dengan nol poin.
Dihubungi Bola.com, Senin (9/5/2022), pengamat sepak bola asal Makassar, Syamsuddin Umar, menilai Fachruddin Aryanto dan kolega berpeluang besar meraih tiga poin. Secara kualitas teknik individu dan tim, skuad Garuda Muda lebih baik dibandingkan Timor Leste.
"Selain membenahi kelemahan tim yang terlihat pada laga perdana, saya berharap coach Shin Tae-yong menjaga mental pemain agar tampil dengan semangat juang tinggi untuk mengalahkan Timor Leste," ujar Syamsuddin, pelatih yang membawa PSM meraih trofi juara Perserikatan 1992 dan Liga Indonesia 1999/2000 itu.
BACA JUGA:Mengenal Jodah Gedang, Panganan yang Diburu di Sarolangun Selama Arus Mudik Lebaran
BACA JUGA:Jambi Siap Berangkatkan Jemaah Haji, Ini Kuota Per Kabupaten Kotanya
Syamsuddin merujuk penampilan Tim Garuda Muda ketika dilibas Vietnam tiga gol tanpa balas pada laga perdana Grup A (6/5/2022). Dia menilai, kerjasama antarpemain tidak berjalan optimal.
Begitu pun dengan koordinasi antarlini. Timnas Indonesia U-23 pun terkesan tidak memanfaatkan lebar lapangan karena lebih banyak memainkan bola-bola pendek.
"Sebenarnya bermain dengan cara ini bagus kalau berjalan baik. Tapi, kalau kehilangan bola, akibatnya bisa fatal karena jarak pemain terlalu rapat," terang Syamsuddin.