JAKARTA,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID -Meskipun ekspor CPO sudah dilarang oleh pemerintah dan lebaranpun sudah selesai,namun harga minyak goreng belum juga mengalami penurunan secara signifikant.
Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan dampak larangan ekspor komoditas tersebut belum cukup terasa.
Menurut dia, harga minyak goreng curah di tingkat pasar masih berada di atas harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp 14 ribu per liter.
"Cukup mengejutkan dan minyak goreng curah masih di angka Rp 20 ribu, padahal CPO tidak berlaku lagi ekspor di luar negeri," ujar Mansuri, Kamis 5 Mei 2022.
Kalaupun turun,angkanyapun sangat tipis. Salah satunya harga minyak di Alfamart. Pantauan dari laman resmi Alfamart, yakni Alfagift.id harga minyak terpantau masih cukup tinggi.
Harga minyak goreng Sania 2 Liter Rp 45.800 per pouch. Lalu, harga minyak goreng goreng Fortune 2 L Rp 45.700 per pouch.
Kemudian, harga minyak goreng Sovia 2 L Rp 45.600 per pouch. Bimoli Special minyak goreng pouch 2L dibanderol Rp 49.900 per pouch.
SunCo minyak goreng 2 L Rp 48.500 per pouch, sedangkan Bimoli minyak goreng pouch 2 L Rp 49.500 per pouch.
Tropical minyak goreng 2 L juga terpantau masih dibanderol cukup tinggi, yakni Rp Rp 49.900 per pouch.
Harga minyak goreng FILMA Rp 51.500 dan Alfamart Rp 46.900 per pouch. Selain ukuran dua liter, ada juga minyak goreng satu liter seperti dikutip dari jpnn.com.
Harganya pun terpantau masih cukup tinggi.
Harga minyak goreng Fitri 1 L Rp 24.400 per botol, merek Tropical minyak goreng PET 1 L Rp 25.200 per botol. Sania minyak goreng satu liter Rp 24/900 per pouch. (viz)