MUARA BUNGO, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID-Bupati Bungo menghadiri acara pembukaan MTQ ke-7 Tingkat Kecamatan Tanah Sepenggal yang bertempat di Dusun Pasar Rantau Embacang. Pada Senin (23/5/22)
Hadir Ketua TP.PKK Kabupaten Bungo DR.Hj.Verawati Mashuri, M.Pd, Sekretaris Daerah Kabupaten Bungo, Anggota DPRD Provinsi Jambi H.Hasim Ayup, SH, MH, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Bungo H.Muhammad Iqbal, Kepala OPD, Kabag, Para Camat Sekabupaten Bungo beserta istri,Koramil Tanah Tumbuh, Kapolsek Tanah Sepenggal, mewakili Ketua LAM Bungo H.Hasan Ibrahim, Para Rio / BPD se Kecamatan Tanah Sepenggal, Para Kapilah, Dewan Hakim dan Panitera.
Ketua Panitia Pelaksana Solahudin, S.Ag menyampaikan tujuan dari pelaksanaan MTQ ini adalah meningkatkan syiar Islam di tengah masyarakat dan mmeningkatkan silaturohmi dan ukhuwah islamiah., dan dilanjutkan pelantikan Dewan Hakim dan Panitera oleh Camat Tanah Sepenggal, dan penyerahan piala bergilir dari Rio Dusun Candi kepada Camat Tanah Sepenggal dan diberikan kepada Rio Dusun Rantau Embacang Sulaini sebagai tuan Rumah MTQ ke 7 ini.
Kemudian Rio Dusun Pasar Embacang Sulaini menyampaikan mari kita giat dan tradisikan seni membaca Alqur'an, dan mengapresiasi kepada panitia yang telah bekerja keras dalam mensukseskan acara ini.
BACA JUGA:Hari Pertama Ngantor, Pj Bupati Tebo Aspan Sidak RSUD STS Muara Tebo Malam Hari, Ini Hasilnya
BACA JUGA:Kebakaran Hebat di Pallmerah, 2 Penghuni Rumah Alami Luka Bakar
Camat Tanah Sepenggal Zukrianto,S.Pt menyampaikan mari pada semua kapilah untuk dapat berlomba dengan baik junjung tinggi sportipitas raihlah prestasi setinggi- tingginya dan mohon maaf kalau dalam pelaksanaan ini terdapat hal yang kurang berkenan dalam penyelenggaraan MTQ ini, dan dilanjutkan dengan membuka MTQ dengan ditandai dengan pemukulan beduk didampingi para Rio se kecamatan tanah sepenggal.
Bupati Bungo H.Mashuri, SP, ME dalam arahannya menyampaikan diwaktu zaman dahulu disaat teknologi informasi belum seperti sekarang ini hidup diwaktu itu serba terbatas pergi mengaji kerumah Guru ngaji dengan memakai suluh dan obor serta lampu teplok ditambah beras dan diiringi lidi dan rotan kita begitu cepat memahami apa yang diajarkan oleh guru ngaji tapi kalau kini teknologi sudah ada dimana- mana tentunya harus lebih cepat memahami isi kandungan Alquran jangan sebaliknya dengan teknologi yang kita nikmati sekarang ini justru membuat anak- anak kita menjauh dan buta Alqur'an ini perlu menjadi perhatian orang tua dalam mendidik anaknya, jangan sampai anak sudah dewasa tapi belum bisa juga membaca Alquran, sangat rugi orang tua, kita berlomba-lomba untuk meraih duniawi tapi jangan lupa kita kejar akhirat alam yang sesungguhnya kekal untuk kita. (Mai)