JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID –Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menyampaikan efleksi kebangsaannya, di peringatan Hari Lahir Pancasila pada Rabu, 1 Juni 2022.
Saat itu, Megawati merasa khawatir melihat bangsa Indonesia terlau terbawa arus zona nyaman.
Awalnya, wanita yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu mengaku kagum dengan budaya bangsa Timur. Megawati pun memang tetap memilih untuk tidak mengikuti budaya Barat.
Hal tersebut disampaikan Megawati saat Seminar Nasional Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) secara virtual, pada Rabu 1 Juni 2022.
Megawati memberi singgungan terhadap negara asing yang tidak banyak diisi oleh bangsa aslinya. Megawati kemudian mengambil contoh Amerika Serikat, yang menurutnya di negara tersebut tidak asli 100 persen merupakan bangsa asli sana.
BACA JUGA:Ikut Salat Gaib untuk Eril, Teuku Wisnu: Kami Merasakan Duka yang Mendalam
BACA JUGA:Ditangkap, Ternyata Ini Alasan Gitaris Kahitna Andrie Bayuajie Pakai Narkoba
"Orang Amerika itu orang asli Amerika? Kan enggak. Mereka itu orang dari Inggris sebagai penjahat dibuang ke sana," ucap Megawati.
"Australia gitu juga, kan Aborigin. Selandia Baru. Mau kita dibegitukan? Kalau saya ndak biar orang tua," sambungnya.
Kekhawatiran Megawati itu diakuinya sempat disampaikan ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Kepada Hasto, Megawati mengaku sudah sangat khawatir dengan kondisi yang berlangsung di Indonesia saat ini.
Bahkan dia khawatir, apabila sudah meninggal dunia, bagaimana dengan nasib Bangsa Indonesia.
"Coba dong, jangan merasa, saya bilang sama Sekjen saya.. nih, kok bangsaku udah terlalu nikmat dengan zona nyaman," ucapnya.
BACA JUGA:Korban Tenggelam di Mendahara Akhirnya Ditemukan dalam Keadaan Meninggal DuniaBACA JUGA:Upgrade Layanan 3G ke 4G/LTE, Telkomsel Perkuat Adopsi Gaya Hidup Digital
"Aku udah khawatir, lho. Nanti kalau saya udah ndak ada terus piye yo, gimana yo," ucapnya menambahkan. (*)
Artikel ini telah terbit di disway.id, dengan judul Megawati Khawatirkan Nasib Indonesia jika Dia Sudah Meninggal, Politisi Partai Ummat Sindir Keras