MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Meskipun harga jual Tandan Buah Segar (TBS) sawit terjun bebas dan mengalami penurunan terus menerus, akan tetapi hal yang sama tidak terjadi pada harga pupuk sawit.
Purwanto, salah seorang petani sawit di Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjab Timur menuturkan, di saat harga sawit yang sedang anjlok seperti saat ini, dirinya merasa berat untuk membeli pupuk sawit.
Hal ini dikarenakan, harga pupuk sawit saat ini tidak mengalami penurunan dan harganya masih sama seperti pada saat harga jual TBS sawit masih cukup mahal.
"Harga pupuk orea dulu cuman Rp 180 ribu. Kalau sekarang beli ngecer sekilonya Rp 18 ribu, jadi jatuhnya Rp 900 ribu sesaknya (50 kg). Harga itu bagi kami cukup tinggi, jadi kami dak berani untuk beli pupuk sekarang ni," tuturnya.
BACA JUGA:Maraknya Kasus Pencurian, Kapolsek Mengimbau untuk Segera Melapor
BACA JUGA:Dua Ekor Kambing di Talangbabat Tanjab Timur Dicuri dan Dipotong di Dekat Kandang
Pria paru baya ini juga menerangkan, untuk menjaga kondisi kebun sawitnya agar tetap terawat, dirinya harus mencari siasat lain dengan cara menebas rumput liar yang tumbuh dan juga menggunakan campuran pupuk hasil racikan sendiri.
"Sekarang harga sawit anjlok nian, harga di petani cuman Rp 450, kalau di pabrik Rp 700. Dengan harga segitu, jangankan mau beli pupuk, mau beli racun rumput pun kami merasa berat. Jadi kami cari cara lain, dengan cara mencampur garam dengan air untuk jadi racun rumput," terangnya. (pan)