Ditambahkan Kades Renah Alai, Hasan Basri mengaku kondisi jalan saat ini sangat dikeluhkan bagi masyarakat, karena merupakan akses utama warga ke Ibu Kota.
BACA JUGA:Heboh Soal Hujan Salju di Indonesia, Ini Fakta-faktanya
BACA JUGA:Mau Segel TPS 3R Dibuka? Warga Paling Serumpun Beri Syarat Ini
"Warga mau keluar saja susah, apalagi mau membawa hasil pertanian untuk dijual, karena kondisi jalannya yang sudah rusak parah. Bahkan ada lobang jalan yang sudah hampir sepinggang," ungkapnya mengeluh.
Pada intinya, mereka menagih janji pemerintah Kabupaten Merangin, karena keputusan awal disepakati anggaran pembangunan jalan tersebut sebesar Rp 1,5 Miliar. Tapi saat ini telah dikurangi menjadi Rp 300 Juta dan kuat dugaan dilakukan Fajarman selaku Sekda yang juga sebagai Ketua TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) tidak menyetujuinya.
Lima Kades Marga Serampas tersebut, yakni Kades Tanjung Kasri, Tito, Kades Renah Alai, Hasan Basri, Kades Lubuk Mentilin, Afrison, Kades Rantau Kermas, Hadirin dan Kades Renah Kemumu, Ringgo.
Terpisah, Wakil Ketua I DPRD Merangin, Zaidan Ismail yang dikonfirmasi membenarkan penyataan Tito, Kades Rantau Kermas tersebut. Ia menegaskan, bahwa yang tidak setuju anggaran perbaikan jalan itu sebesar Rp1,5 miliar memang Sekda Merangin, Fajarman. (min)