JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam mengkalim telah mengantongi riwayat panggilan atau call data record (CDR) dari pihak-pihak yang ada di lokasi penembakan Brigadir J.
"Riwayat panggilan itu didapat dari Siberbareskrim dan Digital Forensik Puslabfor Mabes Polri," kata Anam di Komnas HAM, Kamis 28 Juli 2022.
Ya, kasus penembakan yang berujung tewasnya Brigadir J terjadi di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
"Dari call data record itu bisa untuk mengecek, GSM siapa dengan siapa," sambungnya.
BACA JUGA:Ini 3 Fakta dan Temuan Baru Sebelum Hingga Kematian Brigadir J Versi Komnas HAM
BACA JUGA:Nama AKP Rita Yuliana Sempat Terseret Kasus Tewasnya Brigadir J, Begini Kabar Terbarunya
Anam memastikan, Komnas HAM bakal menganalisis riwayat panggilan itu terlebih dahulu.
"Pembahasan dengan Tim Siberbareskrim dan Digital Forensik Puslabfor Mabes Polri akan dilanjut pekan depan," imbuhnya.
Selain itu, lanjut Anam, pihaknya juga bakal membahas terkait keberadaan HP yang telah dideteksi di empat titik menggunakan teknik cell dump.
"Cell dump untuk menentukan Hp-nya siapa di area mana. Ini signifikan sekali untuk saling melengkapi, kamu mengatakan tidak di situ tapi HP mu di situ kan ketahuan," terangnya.
BACA JUGA:Kompolnas Minta Warga Sabar Tunggu Hasil Autopsi Jenazah Brigadir J
BACA JUGA:Ini 3 Fakta dan Temuan Baru Sebelum Hingga Kematian Brigadir J Versi Komnas HAM
Namun, kata Anam, pihaknya belum sampai pada tahap menganalisis riwayat panggilan itu.
"Untuk itu kami belum bisa membeberkan apakah ada kejanggalan atau tidak," ujarnya.
Anam menyebut, masih ada 20 persen lagi yang belum pihaknya periksa, termasuk HP milik Kadiv Propam nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo dan Brigadir J.
"Tinggal ini ya sekitar tinggal 20 persen lagi lah yang memang kami butuhkan untuk memperkuat sisi sisi terangnya peristiwa. Dilanjut minggu depan," tuturnya.
BACA JUGA:Autopsi Selesai, Brigadir J Dimakamkan Secara Kedinasan
Sementara itu, Anam menyebut CCTV dan HP yang dibawa pada pemeriksaan hari ini belum lengkap. Pihaknya pun memberi waktu kepada Labfor dan siber dari kepolisian untuk membawa pekan depan.
"Karena masih ada satu proses baik di siber di Labfor yang sekarang belum selesai," pungkasnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Disway.id, dengan judul Mulai Terkuak! Bukti Rekaman Percakapan Digital di Lokasi Penembakan Brigadir J Terbongkar