Keran Ekspor Nanas Dibuka, Gubernur Jambi Al Haris Minta Dinas Terkait Pelajari Syaratnya

Kamis 04-08-2022,13:33 WIB
Reporter : Deki R Abdillah
Editor : Jambi Independent

JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Indonesia dan Tiongkok telah menandatangani kesepakatan protokol ekspor nanas dalam pertemuan bilateral di Beijing. Dibukanya keran ekspor nanas ini, Gubernur Jambi Al Haris meminta Dinas terkait untuk segera mempelajari syarat ekspor nanas itu lantaran Jambi merupakan daerah penghasil nanas terbesar di Indonesia.

"Saya sudah meminta dinas terkait baik dinas perkebunan untuk segera mempelajari seperti apa syarat dan kebutuhan yang diminta untuk melakukan ekspor nanas ini, karena daerah kita di Jambi ini memiliki potensi nanas yang besar di Indonesia," kata Al Haris pada Kamis, 4 Agustus 2022.

Ditambahkan Al Haris, dalam melakukan eksportir nantinya tentu Pemprov Jambi mesti tahu seperti apa kebutuhan yang dinginkan dalam mengekspor nanas ini. Apakah seperti bahan mentahnya atau seperti nanas olahan yang diinginkan pihak luar.

"Untuk ekspor ini tentu ada persyaratannya, lalu dalam lakukan ekspor nanti kita juga mesti tahu kebutuhan seperti apa yang diinginkan apa berbentuk bahan mentahnya atau nanas yang sudah di olah, ini yang mesti kita harus tahu dulu," tambahnya.

BACA JUGA:Ratusan Warga Sumber Jaya Demo di Kantor BPN Muaro Jambi

BACA JUGA:Kemenkominfo Beri Waktu Satu Bulan Untuk Google Dkk Daftar PSE

Al Haris menyebutkan jika wilayah Jambi ini memiliki perkebunan nanas yang sangat luas. Dimana perkebunan nanas itu ada di Desa Tangkit Kabupaten Muaro Jambi dan ada pula di Kabupaten Merangin Jambi.

"Kita ini memiliki perkebunan nanas yang cukup banyak ya, ada di Muaro Jambi ada juga di Merangin tuh kalau ini digabungkan tentu kan kita bisa akan lakukan ekspor nanas itu," bebernya.

 Sejauh ini dari data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jambi mencatat produksi nanas di Jambi mencapai 147.975 ton pertahun. Jumlah tanaman nanas di Jambi ini pun juga tercatat sebanyak 16.124.347 rumpun dengan luas areal tanaman nanas mencapai 1.185 hektar.

Bahkan, penjualan nanas di Jambi ini masih dilakukan secara lokal untuk nanas tanpa di olah. Sedangkan nanas yang telah di olah menjadi dodol, sirup dan lainnya telah di pasarkan di luar Provinsi Jambi.

BACA JUGA:Catat, Ini Jadwal Kepulangan Jamaah Haji Asal Jambi

BACA JUGA:Datangi Bareskrim Polri, Ferdy Sambo Ngaku Sudah 4 Kali Diperiksa, Ini Pernyataan Lengkapnya

Sedangkan untuk ekspor Nanas ke China dan Jepang.

 Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jambi, Ahmad Maushul mengatakan jika Jambi belum dapat mencapai kelangkah itu lantaran kondisi petani nanas yang ada di Desa Tangkit Jambi masih tradisional.

"Untuk ekspor kita belum sampai kesitu, karna perlu registrasi kebun yang sesuai dengan persyaratan oleh eksportir.
Petani kita di Desa Tangkit juga masih tradisional," tutupnya. (dra)

Kategori :