Tampak kasual, gerakan ketiga pemain itu membentuk kembali tarian klub yang santai menjadi gerakan seperti ombak yang mempesona. Dalam koreografinya, Arno Schuitemaker menginterogasi 'bagaimana menghadapi hal-hal ketika mereka mengambil giliran lain?'
BACA JUGA:Tanpa Melibatkan Tim Digital Forensik Mabes Polri, Komnas HAM Akan Periksa CCTV Yang Sempat Hilang
Bagaimana kita bisa mengalihkan dan menyetel kembali fokus kita? Dari ekstasi hingga gejolak, “If You Could See Me Now” menciptakan sesuatu yang baru: pembebasan.
Arno Schuitemaker adalah salah satu seniman paling menarik dari generasinya di Belanda. Dia sangat berfokus pada hubungan berbasis persepsi antara penonton dan pemain. Penampilannya yang imersif telah dipresentasikan di tempat-tempat terkenal dan kontemporer festival seni pertunjukan di lebih dari 25 negara.
“Kami menunggu beberapa saat karena pandemi, tetapi kami senang berada di Indonesia. Ini adalah sebuah kehormatan besar untuk mempersembahkan penampilan saya Jika Anda Bisa Melihat Saya Sekarang di sini dan terutama di Erasmus Huis. Kami telah melakukan perjalanan ke seluruh Eropa dengan pertunjukan ini sejak dibuat di akhir tahun 2017, dan saya menantikan untuk membagikan karya saya kepada publik Indonesia untuk pertama kali,” kata Arno Schuitemaker.
Di Indonesia, tarian ini akan tampil perdana di Erasmus Huis Jakarta pada 16 Agustus 2022. Setelah Jakarta, di Jambi pada 19 Agustus 2022 dan rombongan tari akan melakukan perjalanan untuk pertunjukan mereka berikutnya di Makassar pada 23 Agustus 2022.
BACA JUGA:Lagu Sambo
BACA JUGA:Kisah Cinta Zodiak Kamu, 20 Agustus 2022 Cancer, Ini Adalah Hari yang Jauh Lebih Harmonis
Sutradara Erasmus Huis Yolande Melsert mengungkapkan kegembiraannya dalam mempersembahkan If You Could See Me Now kepada penonton Indonesia.
“Arno Schuitemaker, dengan kosa kata tarinya yang indah dan sangat spesifik, ada di daftar saya cukup lama. Saya sangat senang akhirnya kami bisa mempersembahkan koreografinya yang luar biasa dan penari yang cantik kepada penonton Indonesia!” Imbuh Yolande Melsert. (*)