Industri Game Lokal Diprediksi Tumbuh Pesat, Kemenkominfo : Harus Banyak Pemain Lokal
Jumat 02-09-2022,19:29 WIB
Editor : Surya Elviza
JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel A. Pangerapan mengatakan potensi game di tanah air dinilai sangat besar.
Dirinya mengatakan bahwa industri game di Indonesia sangat potensial.
Hanya saja, pasar game di Indonesia belum didominasi oleh pemain-pemain lokal.
Sebab, rata-rata penggunaan game mencapai 8 sampai 9 jam per minggu dan pemain gim console sekitar 7 jam per minggu.
BACA JUGA:Bantah Kebocoran 1,3 Miliar Data Registrasi Kartu SIM HP, Kemenkominfo : Bukan dari Kami
BACA JUGA:Kasihan, 14 SD di Kabupaten Tanjab Barat Rusak Parah, Ini Penjelasan Pemerintah
Menurut data Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI), pendapatan industri game di Indonesia mencapai USD 2,08 miliar atau Rp 30 triliun pada 2021.
Angka itu melonjak dari 2020 yang mencapai 1,1 miliar dolar AS atau Rp 15,7 triliun seperti dikutip dari JPNN.com
Sayangnya, menurut Semuel, pemain lokal hanya menguasai pasar sebesar 2%.
Artinya pemain lokal masih berpeluang untuk mengambil lebih besar ceruk pasar tersebut.
BACA JUGA:Terungkap, Ini Cara Geng Motor yang Beraksi di Muaro Jambi Berkomunikasi
BACA JUGA:Upacara Peringatan HUT RI ke 77 di Pelindo Regional 2 Jambi
Angka ini tentu merupakan potensi yang sangat besar untuk dikembangkan," kata Semuel.
Menurut dia, membuat program untuk mendorong minat pembuatan game lokal lebih besar.
Program tersebut bernama Indonesia Game Developers Exchange (IGDX).
“Peserta yang mengikuti IGDX nantinya bisa mengikuti program mentoring, ikut matchmaking bisnis, melakukan rekrutmen talenta game potensial,” tambah Samuel.
T Amershah, salah satu pengusaha nasional yang memiliki platfrom aplikasi online di sejumlah negara menilai, pengusaha lokal harus diberikan kesempatan dahulu untuk berkembang sebelum dilepas ke persaingan besar antar developer game global.
“Biarkan dulu bertumbuh, pada masa pertumbuhan, ya, harus dilindungi karena masih lemah,” katanya.
Amershah mengatakan, kesempatan ini misalnya dalam bentuk subsidi, pelatihan, atau insentif lainnya.
Menurutnya, hal itu wajar karena infrastuktur di Indonesia tidak sebanding dengan negara-negara maju yang game mereka sudah lebih dulu penetrasi di Indonesia.
Kami siap untuk bersaing dan pemerintah bisa mendukung dengan mendorong stakeholder besar untuk bekerja sama dengan developer lokal,” tuturnya. *
Kategori :