PALEMBANG, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Demo menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi, terjadi di hampir seluruh wilayah. Termasuk Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.
Rabu, 7 September 2022, puluhan massa melakukan aksinya. Sebanyak 26 orang yang tergabung dalam elemen Cipayung Plus Sumatera Selatan (Sumsel) dan Kota Palembang diamankan polisi.
26 orang ini diamankan, lantaran diduga melakukan provokasi, saat aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM subsidi yang dilakukan di Simpang Lampu Merah RK Charitas Hospital.
Mereka yang diamankan tersebut, di antaranya diduga Ketua HMI Cabang Kota Palembang. Sebagian yang diamankan juga mengenakan baju Cipayung Plus Sumatera Selatan dan Kota Palembang.
BACA JUGA:Shandy Purnamasari Laporkan Nikita Mirzani ke Bareskrim Polri
BACA JUGA:Sule Beberkan Kriteria Calon Istri : Harus Bisa....
Salah seorang Mahasiswa mengaku tak tahu alasannya mengapa ia diamankan polisi.
"Saya hanya ikut demo, tiba-tiba diajak ke mobil polisi," ujar salah seorang yang tidak mau disebutkan namanya, Rabu 7 September 2022.
Sementara itu, Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhamad Ngajib melalui Kasat Reskrim Kompol Tri Wahyudi, membenarkan pihaknya telah mengamankan 26 orang yang tergabung dalam Cipayung Plus Sumatera Selatan dan Kota Palembang.
"26 orang sudah dibawa ke Mapolrestabes Palembang dan saat ini masih dimintai keterangan," ungkapnya, seperti dikutip sumeks.co.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Kejari Merangin Tahan Mantan Direktur Rumah Sakit Umum Bangko
BACA JUGA:Jembatan Putus Diterjang Banjir, Jalur Sungai Bahar-Jambi Putus
Untuk diketahui, sebelumnya ratusan massa gabungan mahasiswa dan HMI Cipayung Plus menggelar aksi demonstrasi menuntut turunkan harga BBM, sudah mulai kondusif mulai pukul 17.00 WIB.
Massa demontrasi gabungan mahasiswa universitas di Palembang dan HMI Cipayung Plus berangsur mulai meninggalkan lokasi aksi demonstrasi, Rabu 7 September 2022 sore.
Hal yang sama juga terpantau, petugas kepolisian anti huru hara juga berangsur meninggal lokasi demonstrasi.