JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Universitas Jambi (Unja) bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menggelar seminar internasional Kenduri Swarnabhumi, Senin 19 September 2022 di Balairung Kampus Pinang Masak Unja.
Seminar Internasional ini dengan tema Melayu dalam Jaringan Perdagangan Rempah Dunia dalam Rangka Kenduri Swarnabhumi ‘Malay World In Spice Trades Network 2022’.
Rektor Unja, Prof Sutrisno, mengatakan seminar ini, diharapkan dapat mengembangkan program Kementerian, di antaranya terkait program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Tidak hanya untuk studi terkait saja, kata Sutrisno program ini juga perlu diperkuat untuk dibuat outlet dalam mencapai program mahasiswa melaksanakan 20 SKS di luar kampus.
BACA JUGA:Terekam Kamera, Pengemudi Fortuner Plat Merah Todongkan Senjata ke Pengendara Lain
BACA JUGA:Bertemu Ahok, Anies Baswedan : Kami Mengobrol Santai
"Kita harap terhadap seminar internasional ini dapat berkolaborasi dengan program MBKM bersama mahasiswa-mahasiswa UNJA dalam mengeskplorasi jalur rempah yang ada di Jambi," katanya.
Dirinya berharap kegiatan seminar ini dapat memperkuat program MBKM di Unja.
"Kami berharap ini untuk menyongsong masa depan, dalam memperkuat Merdeka Belajar Kampus Merdeka," katanya.
Sementara, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemndikbudristek, Restu Gunawan mengatakan seminar ini bertujuan untuk menyatukan dukungan berbagai pihak dan stakeholder.
BACA JUGA:Bupati Bungo Resmikan KCP Bank 9 Jambi Kantor Cabang Pembantu Limbur Lubuk mengkuang
BACA JUGA:Apresiasi Konsumen Loyal Honda, Honda Sinsen Gelar Gathering dan City Touring
"Seminar ini menjadi upaya dalam mewujdukan hal tersebut. Kita bisa berdiskusi sejarah melayu Nusantara dan memepertebal rasa persatuan dan kesatuan," katanya.
Lanjutnya, salah satu jalur rempah ada di Jambi yaitu Candi Muaro Jambi dan Solok Sipin, untuk itulah pihaknya bersama Rektor Unja bekerja sama mengimplementasikannya dalam seminar internasional.
Kegiatan seminar internasional ini menghadirkan pemateri, di antaranya, Hilmar Farid, selaku Direktur Jenderal Kebudayaan sebagai Keynote Speaker; Prof Peter Vanderfor Lape (Amerika), Prof Xu Liping (Cina), Prof Amarjiva Lochan (India), Mhd Nur, M.S (UNAND), Eko Mulia Utomo (WALHI JAMBI); serta Pinky Saptandari, M.A (Univ Airlangga).