JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Menurut sebuah studi, berjalan kaki secara cepat setiap harinya, dapat menurunkan risiko seseorang kena penurunan kognitif dan penyakit terkait usia lainnya.
Kita tahu bahwa berjalan adalah salah satu aktifitas yang menyehatkan untuk dilakukan, terlebih jika rutin dijalankan.
Menurut studi yang dilakukan para peneliti dari University of Sidney itu, sedikitnya 3.800 langkah per hari memiliki manfaat mencegah risiko demensia atau pikun di kemudian hari.
Dalam menentukan kesimpulannya, para ahli mempelajari data 78.430 orang dewasa yang sebagian besar berkulit putih di Inggris, berusia 40-70 tahun.
BACA JUGA:DPMPPA Kota Jambi Bakal Gelar Penilaian Kampung Bantar Periode II
BACA JUGA:5 Manfaat Jus Bayam untuk Penyakit Kronis
Adapun data yang dipelajari para ahli adalah tentang jumlah langkah, kecepatan rata-rata, dan hasil kesehatan selama sekitar tujuh tahun masa tindak lanjut.
Mereka menemukan untuk setiap 2.000 langkah peserta per hari, rata-rata, risiko kematian dini mereka 8-11 persen lebih rendah.
Tetapi, berjalan kaki 3.800 langkah sehari memiliki manfaat, khususnya untuk kesehatan otak, mengurangi risiko demensia hingga 25 persen, menurut data.
Orang yang berjalan sekitar 9.800 langkah per hari memiliki risiko demensia 50 persen lebih rendah.
BACA JUGA:Persiapan MTQ di Kecamatan Danau Sipin Sudah 75 Persen
BACA JUGA:Pemkot Jambi Bakal Gelar Pasar Murah, Warga di Kelurahan Ulu Gedong Dapat 135 Kupon
Temuan ini diungkap ahli dalam JAMA Neurology, demikian seperti dilaporkan Insider, via ANTARA, dikutip dari FIN.co.id.
Jalan kaki Turunkan Risiko Penyakit Jantung
Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Amir Aziz Alkatiri, Sp.JP (K), FIHA, FSCAI, rahasianya adalah pencegahan.
Kata dr. Amir, cara mencegah penyakit jantung adalah dengan menerapkan pola hidup sehat, dibarengi dengan pemeriksaan kesehatan rutin.
"30 menit sekali jalan sudah sangat cukup, sampai keluar keringat,” kata dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.
BACA JUGA:Pengambilan Sumpah di Polda Jambi, Kompol Mas Edy: Melahirkan Anggota Polri yang Berkualitas
“Faktor berat badan menjadi sangat penting yang disesuaikan dengan tinggi badan (menjaga IMT tetap normal 18,5-24,9)," ujar dia dalam diskusi RS Medistra HealthTalk bertajuk "Mengenal Penyakit Jantung Koroner".
Penerapan pola makan sehat juga mencakup konsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan.
Selain itu, membatasi jumlah lemak jenuh dan lemak trans merupakan langkah penting untuk mengurangi kolesterol darah dan menurunkan risiko penyakit arteri koroner.
Tingkat kolesterol darah yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri atau aterosklerosis, yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.*
Artikel ini juga tayang di FIN.co.id, dengan judul Jalan Kaki seperti Ini Bisa Cegah Pikun di Kemudian Hari, Lakukan dari Sekarang