Sebagai generasi yang dibesarkan pada era digitalisasi, anak-anak strawberry generation umumnya sangat melek teknologi, sekaligus pandai dalam memanfaatkannya.
Hal tersebut membentuk generasi ini menjadi pribadi-pribadi yang berpikiran terbuka dan up to date terhadap perkembangan berita.
3. Memiliki jaringan sosial yang luas
Lagi-lagi, berkat kemajuan teknologi, kini kita sudah lebih mudah terhubung dengan orang lain, misalnya lewat pesan teks, sambungan telepon, videocall, atau media sosial.
BACA JUGA:Kawasaki ZX-10RR 2023, Performa Lebih Meningkat
BACA JUGA:Ini Faktor Mitsubishi Pajera Sport Masih Diminati Konsumen
Itulah mengapa strawberry generation, yang umumnya sudah dibekali dengan kemajuan teknologi sejak kecil, bisa memiliki jaringan sosial yang lebih luas.
4. Mudah menyerah
Mudah menyerah dan lebih mudah sakit hati juga merupakan salah satu karakteristik utama strawberry generation.
Ini karena strawberry generation jarang mendapat masalah atau tantangan yang bisa membuat mereka menjadi pribadi tangguh, mengingat generasi ini tumbuh besar di zaman serba mudah.
Selain itu, kebanyakan anak-anak generasi strawberry juga sering kali dimanja dan diberi perlindungan berlebih dari orang tuanya.
BACA JUGA:Kesbangpol Provinsi Jambi Tinjau Orang Asing di Kabupaten
BACA JUGA:Indonesia Bangun Pabrik Baterai, Harga Mobil Listrik Bisa Lebih Murah
Hal inilah yang membuat mereka tidak memiliki banyak kesempatan untuk mencari jalan keluar sendiri bagi masalah yang mereka temukan dalam hidup.
5. Rentan stres
Akses yang mudah terhadap informasi tak jarang juga membuat strawberry generation sering overthinking bahkan stres.