Hal itu dilakukan, sebagai tugas dan fungsi Kemenko PMK untuk melakukan penanganan korban, terutama melakukan update data.
BACA JUGA:Satu Unit Rumah di Belakang SMAN 3 Jambi Dilalap Sijago Merah
Menurut Muhadjir pihaknya masih berfokus pada penanganan darurat insiden dan korban, baik yang luka maupun tewas.
“Saat ini kita fokus dulu ke mereka yang menjadi korban, karena ini masih tanggap insiden, sisanya baru nanti kira rekonstruksi peristiwanya kemudian nanti kita tentukan sikap sambil menunggu keputusan presiden," jelas Muhadjir.
Sementara itu, untuk menghindari ledakan sosial, Menko PMK meminta Aremania agar dapat menahan diri.
“Semua prihatin atas insiden di Stadion Kanjuruhan. Tapi saat ini saya minta Aremania untuk menahan diri. Mari kita ciptakan suasana yang kondusif. Jangan sampai ada lagi korban berjatuhan. Sudah cukup. Terlalu mahal nyawa hanya untuk sepakbola," kata dia.
BACA JUGA:Zodiak Kamu, 5 Oktober 2022, Aquarius, Kecelakaan Kecil Mungkin Terjadi di Rumah Hari ini
Diketahui, Menko PMK bersama Mensos Risma sebelumnya juga telah memberikan santunan kepada 125 ahli waris yang terdata oleh Kemensos per Senin, Oktober 2022 di Kota dan Kabupaten Malang yang mengalami tragedi tersebut.
Data ini masih bisa bertambah sesuai perkembangan di lapangan. Masing-masing ahli waris menerima santunan sebesar Rp 15 juta dan paket sembako. *
Artikel ini juga tayang di Disway.id, dengan judul Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 131 Jiwa