MALANG,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pada saat tragedi Kanjuruhan pasca laga Arema FC vs Persebaya pada Sabtu 1 Oktober 2022 malam, ternyata ada 11 anggota polisi yang menembakkan gas air mata.
Personil tersebut menembakkan gas air mata karena diperintah oleh 3 orang atasan mereka.
Disampaikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bahwa ada sebelas personel Polri menembakkan gas air mata ke arah tribune dalam Tragedi Kanjuruhan, di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur,
"Terdapat sebelas personel menembakkan gas air mata ke tribune," kata Sigit di Mapolres Malang pada Kamis 6 Oktober 2022
BACA JUGA:Temukan Unsur Pidana pada Hasil Visum Lesty Kejora, KDRT, Rizky Billar segera jadi Tersangka?
BACA JUGA:Mobil Dinasnya Terlibat Laka di Jalan Ness, Begini Kondisi Karo Umum Pemprov Jambi Muzakir
Alumnus Akpol 1991 itu menyebutkan tembakan gas air mata tersebut diperintahkan oleh tiga atasan, yakni Komandan Kompi Brimob Polda Jatim Ajun Komisaris Polisi Hasdarman, Kasat Samapta Polres Malang Ajun Komisiaris Polisi Bambang Sidik Achmadi, dan Komandan Pleton Brimob Jatim Aiptu Budi Purnanto seperti dikutip dari JPNN.com
"Atasan yang memerintahkan penembakan sebanyak tiga personel, yakni AKP H, AKP BS, dan Aiptu BP," kata Sigit.
Polri telah menetapkan enam tersangka, yaitu Direktur PT LIB Akhmad Hadian Lukita, AH selaku ketua panitia penyelenggara pertandingan, dan security office berinisial SS.
Tiga lainnya merupakan anggota Polri. Mereka ialah Wahyu SS (Kabag Ops Polres Malang), BSA (Kasat Samapta Polres Malang), dan H (anggota Brimob).
BACA JUGA:Ini 3 Risiko jika Mobil Terobos Banjir
BACA JUGA:Menang akan Investigasi Robohnya Tembok MTsN 19 Jakarta
Peristiwa menyedihkan itu menelan korban meninggal sebanyak 131 orang.
Mantan Kabareskrim Polri itu mengatakan tembakan dari sebelas anak buahnya tersebut mengarah ke tribune selatan sebanyak tujuh tembakan, tribune utara satu tembakan, dan ke lapangan tiga tembakan.
"Inilah kemudian mengakibatkan para penonton terutama di tribune panik, merasa pedih, dan berusaha meninggalkan arena," ujar Sigit.
Dia mengeklaim tembakan tersebut guna mencegah para penonton masuk ke lapangan.
BACA JUGA:Ini 5 Bantahan Rizky Billar Soal Dugaan KDRT
BACA JUGA:Supersport New CBR250RR akan Launching 9 Oktober 2022 di Jambi
"Di satu sisi tembakan tersebut dilakukan dengan maksud untuk mencegah agar penonton yang kemudian turun ke lapangan bisa dicegah," ujar Jenderal Sigit. *