Pelatihan Pembuatan Biopestisida Sebagai Pendukung Budidaya Nenas Organik Berkelanjutan di Desa Jati Mulyo

Senin 10-10-2022,18:22 WIB

Biopestisida dibagi menjadi 2 tipe, biopestisida nabati dan biopestisida alami. Biopestisida nabati merupakan ekstrak tanaman yang mengandung racun terhadap hama atau penyakit tanaman.

BACA JUGA:Tragedi Kanjuruhan, Polresta Malang Kota Sujud Massal, Hingga Angkat Alfian Jadi Anak Asuh

BACA JUGA:Honda Sinsen Luncurkan Aplikasi SINSENGO

Sedangkan biopestisida alami berupa produk biopestisida yang mengandung mikroorganisme yang mampu menghasilkan senyawa racun terhadap hama atau penyakit tanaman.

Kedua tipe biopestisida ini memiliki kemampuan yang hampir sama dalam menahan dan mengontrol serangan hama dan penyakit tanaman. Selain itu, kedua tipe produk biopestisida tersebut bersifat environmentally friendly.

Pada pengabdian tim Fakultas Pertanian, Universitas Jambi yang dilakukan di Desa Jati Mulyo, dipraktikan pembuatan biopestisida nabati. Biopestisida tersebut dibuat dengan menggunakan bahan daun papaya dan bawang merah.

Dua jenis bahan ini dipilih sesuai dengan kemudahan akses mendapatkan dan ketersediaan di lokasi pengabdian. Selain 2 jenis bahan tersebut, masih terdapat jenis bahan tanaman lainya yang juga potensial digunakan, seperti daun cengkeh, daun srikaya, babandotan, saga, tembakau, dan lain-lain.

BACA JUGA:Silaturahmi dengan Pengurus SMSI Provinsi Jambi Masa Bakti 2022-2027, Ini Kata Kapolda Jambi

BACA JUGA:Telkomsel Hadirkan Halo+, Paket Lengkap untuk Kenyamanan Akses Telepon, SMS dan Internetan

Pelatihan pembuatan pestisida ini penting bagi kelompok tani di Desa Jati Mulyo. Hal ini terkait bagaimana mereka bisa mencegah serangan hama atau penyakit tanaman, tetapi mereka tidak menggunakan pestisida yang kurang ramah lingkungan (non-environmentally friendly).

Selain itu, penggunaan biopestisida, selain mampu mencegah serangan hama atau penyakit tanaman juga mampu mengoptimalisasi pemanfaatan bahan yang melimpah dan cenderung hanya menjadi limbah. Sehingga pengabdian yang dilakukan oleh Tim Fakultas Pertanian ini sangat bermanfaat, tepat sasaran, dan mampu menunjang konsep pertanian organik nenas berkelanjutan di Desa Jati Mulyo, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi.

Pengembangan konsep pertanian nenas organik berkelanjutan di Desa Jati Mulyo sangat menarik dan bagus dikembangkan. Hal ini terkait dampak posistif yang dihasilkan dari konsep tersebut, mulai dari perlindungan lingkungan, kelestarian air, dan tanah.

Dalam menunjang keberhasilan penerapan konsep tersebut sangat diperlukan dukungan dari sisi akademisi (Fakultas Pertanian, Universitas Jambi), pemerintah, dan perusahaan swasta. Di sisi akademisi Fakultas Pertanian berfungsi sebagai penyalur teknologi, pengetahuan, dan informasi terbaru terkait pertanian organik.

BACA JUGA:Dewan Minta Pembelian Mobil Listrik untuk Pejabat Ditunda

BACA JUGA:Lakukan Ini, Agar Bahagia di Hari Tua dan Terhindar dari Pikun

Pada sisi pemerintah, pemerintah wajib memberikan dampingan terkait pertanian organik di Desa Jati Mulyo. Selain itu, pemerintah sebagai pembuat kebijakan bisa menurunkan kebijakan atau peraturan yang mendukung kelancaran proses dan distribusi produk pertanian organik.

Kategori :