JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Sejumlah produsen Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti Pertamina, Vivo dan Shell menurunkan harga beberapa produknya.
Seperti yang dilakukan oleh Pertamina yang menurunkan harga beberapa jenis BBM seperti pertamax.
Keputusan Pertamina menurunkan harga pertamax karena dipicu oleh menurunnya harga minyak dunia.
Hal inipun membuat masyarakat bertanya tanya. Mengapa pemerintah belum menurunkan harga BBM subsidi Pertalite di saat harga minyak dunia menurun?
BACA JUGA:BREAKING NEWS : SMKN 4 Kota Jambi Diserang Sekelompok Orang
BACA JUGA:Gerhana Bulan Total akan Terjadi 8 November, Bisa Dilihat Hampir Seluruh Wilayah Indonesia
Sebelumnya, Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengatakan, harga Pertalite baru bisa turun jika harga minyak dunia turun drastis.
"Pertalite itu kan harganya memang subsidi dan di bawah harga keekonomian, (sekarang) masih jauh dari harga keekonomiannya. Kalau harga minyak turun banget bisa saja (harga pertalite turun)," jelas Tutuka di Jakarta.
Ekonom Indef, Abra Talattov mengatakan sebenarnya pemerintah bisa saja menurunkan harga Pertalite di tengah penurunan harga minyak mentah dunia.
Pasalnya, selama ini narasi yang didengungkan adalah kenaikan harga BBM subsidi itu karena harga minyak dunia yang melambung.
BACA JUGA:Ferdy Sambo Bantah Soal Judi, Narkoba dan Keberpihakan Penyidik
BACA JUGA:Paling Mencolok, Harga BBM Shell Jauh Lebih Murah dari Pertamina
"Saya pikir dalam konteks lebih strategis lagi, dalam konteks makro, untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, saya pikir penurunan harga minyak mentah ini semestinya direspons pemerintah dengan menurunkan harga BBM subsidi," terangnya.
Menurut Abra, saat pemerintah menurunkan harga Pertalite, maka pemerintah konsisten terhadap kebijakannya sendiri.
"Harga jual BBM subsidi memang didasari oleh pergerakan harga minyak mentah dunia," ujarnya.