JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pembangunan SMAN 12 yang berlokasi di dalam lingkungan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Jambi, diketahuisudah mulai dilaksanakan.
Namun, banyak pihak menyesalkan, pembangunan SMAN 12 itu dibangun berdekatan dengan Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Jambi.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Jambi, Junaidi Singarimbun mengatakan, sangat menyayangkan kurangnya koordinasi tersebut.
"RPH ini masih dipakai oleh Pemkot Jambi, kurang komunikasi antara Pemprov Jambi dan Pemkot Jambi. Seharusnya dua tahun sebelum pembangunan, sudah ada pemberitahuan dari provinsi, supaya pemkot bisa cari lahan untuk mindahkan RPH itu,” kata dia.
“Ini Pemkot Jambi tidak diberi tahu, tiba-tiba mereka mau bangun, itu yang repot," timpal Junaidi, Kamis (6/10).
Junaidi menambahkan, pihaknya mendorong DPKP Kota Jambi untuk mencari lahan guna memindahkan RPH tersebut.
"Kalau lahan sudah ada, mungkin pembangunannya bisa cari dana-dana pusat. Tak mungkin ada orang buat sekolah di situ ada RPH, tidak sesuai," tambahnya.
"Intinya kita sesalkan kurangnya koordinasi provinsi dengan Pemkot ini, padahal RPH ini juga banyak fungsinya bagi masyarakat kota. Harusnya mereka bisa kasih waktu kita untuk mindahkan RPH itu," jelasnya.
Kata dia, meski saat ini masih pembahasan anggaran tahun 2023, namun tak bisa langsung memindahkan RPH itu ke tempat lain.
"Harus cari tanahnya di mana, bangun RPH ini kan tidak sembarang bangun, meski tepat. Tidak semua tanah milik kota ini bisa dibangun RPH. Karena ada limbah buangnya. Harus dibuat Detail Engineering Design (DED) nya, perencanannya seperti apa," bebernya.
Sebelumnya, pemilihan lokasi dibangunnya sekolah yang merupakan kewenangan Pemprov Jambi itu sangat disayangkan oleh Wali Kota Jambi, Syarif Fasha. Pasalnya ada kawasan yang sangat membutuhkan keberadaan SMA, namun tidak dipikirkan.
Syarif Fasha mengatakan, bahwa kantor Dinas Pertanian dan Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Jambi tidak mungkin untuk dipindahkan.
Sesungguhnya yang dibutuhkan untuk pembangunan SMA ini adalah daerah di kawasan Lingkar Barat, Lingkar Timur dan Lingkar Selatan.
"Kami yang sangat tahu kebutuhan sekolah itu di mana. Karena kami tahu dari RT-RT, yang dibutuhkan itu di Lingkar Timur, Barat dan Lingkar Selatan. Tentunya banyak juga aset provinsi di kawasan tersebut. Kenapa tidak bangun di sana," katanya.
Pada kawasan kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi ini sebut Fasha, sudah banyak SMA pendukung. Ada SMAN 11, SMAN 5, SMKN 1, juga SMAN 10.
Sementara di Dinas Pertanian itu ada RPH. Fasha memikirkan nasib para pelajar nantinya yang dengan terpaksa harus mencium bau kotoran sapi dan hewan lainnya.
"Bagaimana nasib nanti anak-anak kita mencium bau kotoran sapi. Di sini ada pemotongan babi juga," sebut Fasha.
Fasha mengaku, memang ada koordinasi yang dilakukan Pemprov Jambi dengan Pemkot Jambi.
"Ada koordinasi, tapi saya tidak diajak tukar pikirin untuk hal itu. Karena ini memang aset pemprov, silahkan saja. Ya silahkan saja dibangun," katanya.
Tapi sebut Fasha, keberadaan kantor Dinas pertanian juga masih tetap di sana.
"Tidak mungkin pindah, karena RPH, kantor pertanian di sini. Kalau RPH ditutup, mau potong hewan di mana lagi kita. Bagaimana kebutuhan daging untuk masyarakat. Itu yang harusnya dipikirkan untuk jangka panjang," pungkasnya.*
Ketua Komisi II DPRD Kota Jambi Sesalkan Kurangnya Koordinasi Terkait Pembangunan SMAN 12 Kota Jambi
Kamis 06-10-2022,16:53 WIB
Editor : Jambi Independent
Kategori :