Sebelumnya Lesung Luci mendapat perhatian dan memenuhi syarat karya pengolahan yang dilaksanakan Taman Budaya Jambi, didukung penuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Dirjen Kebudayaan dalam bingkai Dana Alokasi Khusus (DAK).
BACA JUGA:Kota Jambi Sukses Gelar Sarasehan Istri Wali Kota Se-Indonesia
BACA JUGA:Waduh, Harga TBS Kelapa Sawit di Jambi Turun Lagi ke Rp 2.613 per Kilogram
“Kita berharap kepedulian akan perkembangan kekayaan seni dan budaya lokal, dan kegiatan ini dapat memberikan pencerahan dan pembelajaran batin melalui karya seni. Di masa kini Kakitau mulai kehilangan eksistensinya akibat dari mulai hilangnya area persawahan, yang digantikan dengan bermunculannya gedung-gedung pencakar langit,” Jelas Hendry Nursal, yang notabene juga ketua Pelaku Teater Indoensia Korda Provinsi Jambi.
Lesung Luci dipergelarkan pada 15 Agustus 2022 di Gedung Teater Arena-Taman Budaya Jambi. Selanjutnya turut serta dalam Festival Teater Sumatera (FTS) 2022 bertema “Ritual Of Healing” pada 30 September 2022 di Taman Budaya Sriwijaya-Jakabaring Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.
Sementara itu, Taman Budaya Jambi menggelar Temu Teater Se-provinsi Jambi pada 21-24 November 2022. Temu Teater ini diselenggarakan Pemerintah provinsi Jambi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata provinsi Jambi UPTD Taman Budaya Jambi, didukung penuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Dirjen Kebudayaan dalam bingkai Dana Alokasi Khusus (DAK).
Kepala Taman Budaya Jambi (TBJ) Eri Argawan dalam sambutan sekaligus laporannya pada seremonial pembukaan (Senin, 21/11/2022) menuturkan bahwa Temu Teater Taman Budaya Jambi merupakan kegiatan akbar teater yang menginginkan terwujudnya silaturahmi intelektual, gotong royong dan perwujudan daya cipta yang pada akhirnya berlanjut menjadi sebuah ikatan bersama membangun kebudayaan secara bersama-sama.
BACA JUGA:Kekuatan Maaf
BACA JUGA:Ini Sejarah Singkat Kenapa Hari Guru Nasional Ditetapkan Tanggal 25 November
“Temu Teater, setelah beberapa tahun ini menjadi penting karena beberapa faktor; pertama karena Temu Teater merupakan salah satu alternatif yang memberikan jawaban dan motivasi terhadap perubahan paradigma, pola pikir dan kebiasaan kelompok teater selama ini,” Ujarnya.
Dia juga menyebutkan bahwa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Temu Teater kali ini hanya melibatkan komunitas teater yang tumbuh dan berkembang di Provinsi Jambi.
“Hal ini dilakukan untuk meningkatkan capaian kualitatif dari segi pelaksanaan, baik pertunjukan maupun kepanitiaan. Kita juga menginginkan tercapainya silaturahmi intelektual dan terwujudnya daya cipta. Kali ini khusus provinsi Jambi untuk meningkatkan pencapaian kualitatif pelaksanaan maupun pertunjukannya,” tutur Eri Argawan. *