JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Seiring dibukanya lagi operasional angkutan batu bara, pemerintah berencana mengaktifkan sistem ganjil genap bagi kendaraan.
Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono juga telah mewanti-wanti, agar seluruh angkutan mengikuti aturan yang berlaku.
Disampaikan Dirlantas Polda Jambi Kombes Pol Dhafi, bahwa sistem ganjil genap itu tidak menyelesaikan masalah.
Ini karena akan kesulitan dalam fungsi kontrolnya.
BACA JUGA:Orang Tua yang Anaknya Minum Miras di SMAN 5 Kota Jambi Tak Terima Dikeluarkan: Mau Pindah ke Mana?
"Misalnya sekarang ada 4.000 armada batubara. Kalau bagi dua, ganjil jadi 2.000 genap 2000. Nanti genap akan naik ke angka 4.000 dan ganjil anak naik jadi 4.000," ujarnya.
Menurutnya sistem ganjil genap hanya bisa direalisasikan, jika angkutan batubara sudah berafiliasi atau berada di bawah perusahaan.
"Kalau sudah berafiliasi atau berada di bawah perusahaan baru bisa. Tapi kalau seperti ini masih menclak sini, menclak situ gak bisa," ujarnya.
Saat ini menurutnya sistem yang digunakan sesuai dengan bongkar muat barang di pelabuhan. Misalkan ada 4.000 armada yang bongkar muat di pelabuhan maka yang keluar harus 4.000 juga.
BACA JUGA:Ini Cara yang Dilakukan Kelurahan Beliung untuk Antisipasi Geng Motor
BACA JUGA:Kapolda Jambi, Irjen Pol Rusdi Hartono Pimpin Upacara HUT ke-72 Polairud
"Itu semua sistemnya sudah kita kunci. Sudah kita rapatkan. Nanti saya kasihkan datanya perusahaan-perusahaan bongkar muat di mana dia sudah berkontrak dengan perusahaan-perusahaan tambang," kata dia.
Dhafi melanjutkan, sebenarnya jumlah kuota angkutan batu baranya setiap pagi akan mereka melaporkan kepada KSOP. Lalu Syahbandar akan buat surat tembusan ke Ditlantas Polda Jambi setiap pagi.
"Jadi seperti itu terus sampai sekarang masih berjalan. Seperti tadi pagi yang masuk ke saya datanya ada 1.836 yang masuk ke dalam pelabuhan talang duku," kata dia, Senin 5 Desember 2022.