Awas Berbahaya…!! Perselingkuhan Bisa Akibatkan Gangguan Mental Loh, Rasa Tertekan hingga Rusak Jaringan Otak

Minggu 29-01-2023,18:03 WIB
Editor : Surya Elviza

Berikut ini yang terjadi pada otak saat menjadi orang ketiga :

1. Merasa Tertekan 

Tak dipungkiri, saat hubungan rahasia tengah berlangsung, maka kondisi ini membuat otak kebingungan. Karena mereka harus bersikap diam diam dan merahasiakan apa yang sebenarnya terjadi pada orang lain disekitar.

Kepura puraan tersebutlah yang akhirnya membuat kesehatan mental akan terganggu. Sebab mereka harus selalu berusaha untuk merahasiakan apa yang terjadi.

BACA JUGA:Kenali Perbedaan Autisme dan Down Syndrome, Jangan Sampai Salah

BACA JUGA:Harga Pinang di Bungo Turun Drastis, Hanya Segini Perkilogram..

Pihak ketigapun harus merasa ikhlas dan tidak bisa protes jika pasangannya tersebut sedang menghabiskan waktu bersama keluarganya. Pun begitu bagi pelaku perselingkuhan yang harus menyembunyikan kebenaran dari pasangan halalnya.

Akhirnya, karena harus menyimpan semua perasaan tersebut, merasa tertekan sehingga bisa merusak mental dan otak.

2.Dorongan Biologis 

Studi dalam jurnal Psychoneuroendocrinology (2012) menyebutkan kadar oksitosin pada orang yang menjalin suatu hubungan jauh lebih tinggi daripada orang yang masih lajang. 

Saat mulai merasakan rasa sayang, nyaman, atau cinta, maka hormon oksitosin diproduksi. Hormon tersebut yang akan memperkuat keyakinan dan ikatan dengan pasangan.

Hal tersebut berbeda dengan orang yang jomlo, oksitosin mudah terbentuk pada individu yang menjalin hubungan asmara, termasuk bagi orang ketiga dalam hubungan pasangan lain.

BACA JUGA:Polisi Sebut Mahasiswa UI Tewas Karena Kelalaian Sendiri, Desak Orangtua Damai, Orangtua: Saya Heran..

BACA JUGA:Wajib Tahu, Ini Fungsi Lampu Hazard, dan Kapan Saat yang Tepat dan Tidak untuk Menyalakannya

Dorongan biologis kerap menjadi alasan seseorang bisa jadi orang ketiga. Akan tetapi, bukan berarti dorongan ini tidak bisa dibendung. Pasalnya, manusia memiliki sistem moral untuk membedakan yang benar dan salah. 

Hal tersebut bisa membantu mengendalikan dorongan biologis yang salah jalan. 

Kategori :