JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Biasanya penyakit diabetes atau penyakit gula lebih banyak diderita oleh usia 40 tahun ke atas. Namun, berbeda dari biasanya, saat ini diabetes juga banyak menyerang anak anak.
Hal ini tentunya harus diwaspadai oleh para orang tua. Hal ini biasanya dikarenakan anak anak sering mengkonsumsi makanan manis atau minuman manis. Apalagi saat ini begitu banyak jenis makanan atau minuman kekinian yang rasanya tentu saja manis dan banyak mengandung gula.
Nah, dengan terlalu sering mengkonsumsi makanan dan minuman ini, maka anak akan lebih berpotensi terserang penyakit diabetes.
Hal inipun disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang mewanti-wanti dan mengingatkan bahaya diabetes yang dikenal sebagai silent killer. Hal ini menyusul adanya peningkatan kasus diabetes pada anak-anak.
BACA JUGA:Polisi Peras Polisi, Bripka Madih Jadi Korban Malah Diperas, Mantan Kabareskirm Sebut Banyak Oknum
"Pada 2023, angkanya meningkat 70 kali lipat dibandingkan pada 2010 yang 0,028 per 100.000 dan 0,004 per 100.000 jiwa pada 2000," kata Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi IDAI, Muhammad Faizi, SpA(K) dalam Media Briefing "Diabetes pada Anak" beberapa waktu lalu.
Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kasus diabetes pada anak melonjak drastis sampai 70 kali lipat pada 2023, jika dibandingkan dari 2010. Prevalensi kasus pada Januari 2023 adalah 2 per 100.000 jiwa.
Sebelumnya diberitakan, Menurut laporan yang diterima IDAI hingga Selasa malam (31 Januari 2023), ada 1.645 pasien anak penderita diabetes yang tersebar di 13 kota.
Ke-13 kota tersebut, yaitu Medan, Padang, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, Solo, Surabaya, Malang, Denpasar, Makassar, dan Manado.
Berdasarkan usia, sebaran kasus diabetes pada anak yang paling tinggi berada di usia 10-14 tahun dengan porsi 46,23 persen.
BACA JUGA:Protes Masa Jabatan Kades 9 Tahun, Apip Dikeroyok 40 Kades, Harus Tanda Tangan Teks dan Minta Maaf
Diikuti anak usia 5-9 tahun sebesar 31,05 persen, anak usia 0-4 tahun sebanyak 19 persen, dan anak usia lebih dari 14 tahun sebesar 3 persen.
Berdasarkan jenis kelamin, sebaran kasus diabetes pada anak lebih banyak didominasi oleh perempuan dengan persentase 59,3 persen dan laki-laku 40,7 persen.