JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID — Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menggelar pertemuan santai dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, di Istora Senayan GBK, Jumat 10 Februari 2023.
Usai pertemuan, Airlangga mengaku Golkar dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sangat terbuka jika PKB atau koalisi Kebangkitan Indonesia Raya bisa bergabung.
Menurutnya, bergabungnya dua koalisi bakal membuat kekuatan politik keduanya semakin besar.
"Dua-duanya mengajak, jadi kalau dua-duanya bergabung lebih kuat, lebih baik. Dalam politik tidak ada yang tidak bisa dibicarakan,” tutur Airlangga usai sarapan bareng Muhaimin, di Senayan, Jakarta, Jumat 10 Februari 2023.
BACA JUGA:18 Nelayan dan Sopir Ketek Terima Bantuan pada Jumat Curhat Polda Jambi
BACA JUGA:Telkomsel Lanjutkan Upgrade Layanan 3G ke 4G/LTE di 300 Kota dan Kabupaten di Indonesia
Ketum Golkar menegaskan peluang kerja sama Golkar dengan PKB sangat terbuka lebar. Ia mengaku sudah berbicara dengan mitra KIB, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terkait pertemuan dengan PKB.
“Terkait kerja sama Partai Golkar dengan PKB, kami akan terbuka peluang yang sangat besar dan luas. Dan kalau Partai Golkar kami sudah berbicara dengan ketua umum yang tergabung di KIB seluruhnya menyambut positif pertemuan hari ini,” ujar Airlangga.
“Jadi welcome, tangan terbuka, kantor terbuka ketemuan di restoran yang terbuka, nggak ada pintunya. Ini menunjukkan bahwa kita ini semuanya berpolitik secara terbuka,” imbuh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini.
Airlangga menambahkan, dalam pertemuan ini, Golkar dan PKB juga bersepakat untuk membuat kondisi politik nasional terus kondusif.
BACA JUGA:Bertemu PKB, Airlangga Sebut KIB Terbuka Jika Koalisi Indonesia Raya Bergabung
BACA JUGA:Jumat Curhat di Pasar, Kapolres Bungo Ajak Warga Memanfaatkan Internet dan Ruang Digital
“Memasuki tahun politik, kita, PKB dan Golkar sepakat untuk politik dibuat adem terus,” tegasnya.
Sementara, Ketum PKB Muhaimin Iskandar menilai, bergabungnya dua koalisi akan membuat barisan koalisi menjadi semakin bagus dan efektif. Ia mengatakan, yang terpenting saat ini adalah menyamakan visi, target, dan tujuan kedua koalisi.
“Sangat bagus (dua koalisi bergabung). Semakin banyak barisan koalisi, semakin efektif proses pemilunya, semakin baik. Kan yang paling penting adalah menyamakan visi, target, dan tujuan. Itu yang paling penting,” tutur Muhaimin.