JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Aksi debt collector bentak polisi di Kawasan Jakarta Selatan beberapa waktu lalu membuat Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran berang.
Menurut Fadil Imran, tak ada ruang bagi kekerasan dan premanisme di Jakarta.
Kapolda Metro Jaya itu pun perintahkan seluruh Kapolres untuk ‘basmi’ aksi premanisme di Jakarta tanpa pandang bulu.
Hal ini adalah buntut dari aksi debt collector yang bentak dan maki-maki oknum polisi beberapa waktu lalu, saat ingin merelai dan mediasi debt collector dan selebgram Clara Shinta, yang mobilnya ditarik paksa debt collector.
BACA JUGA:Harga Minyak Dunia Naik, Harga Sawit di Jambi Ikutan Naik, Ini Angkanya
BACA JUGA:Anaknya Viral dan Bikin David Koma, Pejabat Pajak Rafael Alun Trisambodo Dipanggil Internal DJP
“Tidak ada ruang untuk premanisme di Jakarta. Sapu bersih," kata dia.
Dia meminta para kapolres untuk dapat merespons cepat setiap laporan aksi premanisme.
Dia mengaku hatinya sedih lantaran peristiwa debt collector bentak polisi tersebut.
Kata dia, aksi debt collector tersebut harus dilawan. Jangan dibiarkan hal demikian.
BACA JUGA:6 Kecamatan di Tanjab Timur Bakal Dapat Pembangunan Pamsimas, Segini Dana yang Dikucurkan
BACA JUGA:Heboh Tukang Kebun Diduga Culik Anak Majikan di Mestong Muaro Jambi, Ini Penjelasan Kapolsek Mestong
"Enggak ada lagi tempatnya preman di Jakarta. Jangan mundur lagi! Sedih hati saya itu bolak balik. Yang debt collector macam itu jangan dibiarkan dia itu. Lawan! Tangkap! Jangan pake lama," kata Irjen Fadil Imran.
Dirinya mengatakan, bahwa tak ada pandang bulu dalam memberantas aksi premanisme ini. Pihaknya pun akan dengan tegas menindak aksi kekerasan dan premanisme di Jakarta.
Apalagi, kata dia aksi premanisme tersebut seolah-olah di atas hukum.