Ia juga mengatakan jika ada mahasiswa yang mempunyai permasalahan untuk dapat mengenali sumber masalah identifikasi masalahnya dan validasi/ akui perasaan yang muncul karena mengalami masalah tersebut.
BACA JUGA:Lezat Banget Nih..Ini Rekomendasi 7 Kuliner Khas Lampung yang Wajib Kamu Ketahui
Ada beberapa individu yang kurang dapat mengakui perasaannya ketika dihadapkan masalahnya, padahal, saat individu mengakui perasaan pada dirinya, setidaknya dia mengenali emosi tersebut.
Marah, sedih, kesal, jijik adalah juga bagian dari emosi yang dimiliki individu. Setiap individu berhak atas emosi itu, sebagai upaya dalam mengenali perasaannya, agar ia dapat bertindak secara sehat terhadap masalahnya tersebut.
“Setelah mencoba dengan upaya secara mandiri, namun tidak berhasil dengan baik, individu dapat meminta bantuan kepada orang yang dipercaya dan mampu mendengarkan ceritanya. Jika mereka tidak punya waktu, maka mintalah bantuan kepada professional yang terlatih, seperti layanan kesehatan mental yang dimiliki organisasi profesi psikologi, dengan berkonsultasi dan bercerita kepada professional, setidaknya dapat meringankan beban individu sehingga ia mendapatkan bantuan tindakan yang tepat,” terangnya.
Prodi Bimbingan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Jambi (UNJA) telah memiliki ruang konseling bagi mahasiswa Universitas Jambi, Ketua Prodi Bimbingan dan Konseling, Drs. Nelyahardi, M.Pd mengatakan Bimbingan Konseling FKIP UNJA sudah berjalan pada tahun sebelumnya, dan sudah banyak dikunjungi oleh mahasiswa yang mengadukan permasalahannya baik itu masalah akademik, masalah keluarga, masalah percintaan dan lainnya.
BACA JUGA:Yuk....Habiskan Akhir Pekan di 4 Lokasi Keren di Palembang Ini
BACA JUGA:Kabar Baik, Kapolda Jambi Sudah Keluar dari RS Polri Kramat Jati, Besok Terbang ke Jambi
“Ruangan konseling UNJA berada di Ruang F6 samping ruang PPG FKIP Kampus UNJA Mendalo, saat ini ruangan tersebut sedang melakukan pengembangan sarana dan prasarana, disana terdapat tenaga-tenaga konselor yang standbay setiap harinya yaitu mulai dari hari Senin sampai Jumat tenaga konselor berjumlah 3 orang, dan tidak hanya untuk mahasiswa UNJA tapi juga tidak menutup kemungkinan kita akan buka untuk umum,” lanjut Nelyahardi.
Lebih lanjut dengan fasilitas yang ada ia berharap ada penambahan fasilitas lainnya seperti CCTV dan ruangan yang kedap suara.
“Dengan fasilitas yang ada, kedepannya akan diupayakan penambahan fasilitas lainnya seperti cctv dan ruangan yang kedap suara, untuk menjaga asas kerahasiaan, tetap dapat dipantau melalui cctv,” jelasnya.
Kepada mahasiswa yang memiliki permasalahan, baik itu di bidang akademik maupun permasalahan pribadi, ia berharap untuk tidak mememdam permasalahan sendiri, tapi mahasiswa diminta untuk bisa mencari teman untuk bercerita tentang permasalahannya.
BACA JUGA:Kakak AG Benarkan Pacar Mario Dandy Itu Rekam Penganiayaan David, Anak Pengurus GP Ansor
BACA JUGA:Nikmati Promo Spesial Maret 2023 di Ace JPM dan Jamtos Jambi
“Kalau ada mahasiswa yang ada masalah carilah orang yang bisa menerima, membantu dan mengajak berpikir untuk menyikapi permasalahan ini selain itu mahasiswa juga dapat bercerita ke konseling yang ada di FKIP atau bisa juga menemui pembimbing akademik (PA), PA nanti bisa berkoordinasi dengan konselor yang ada di UNJA, jadi kalau mahasiswanya mau membuka diri untuk mengungakapkan keluh kesahnya kepada konselor, insya Allah dia tidak akan mengambil jalan pintas,”vungkap Nelyahardi.*