Dikatakan Budi Karya, buffer zone diharapkan dapat mencegah terjadinya kepadatan di area pelabuhan.
BACA JUGA:Patroli Kawal Hak Pilih, Bawaslu Sarolangun Dihadang Banjir dan Tanah Longsor
BACA JUGA:Promo KFC Hari ini, Nikmati Paket Kombo Duo dengan Harga Spesial
Dikatakannya lagi, buffer zone juga berfungsi sebagai tempat istirahat, serta sebagai tempat screening untuk memastikan penumpang sudah memiliki tiket.
Ditegaskan Budi Karya, untuk tahun ini masyarakat tidak bisa lagi membeli tiket langsung di pelabuhan.
Budi Karya mengatakan, secara reguler pihaknya akan mengecek perkembangan terkait langkah-langkah yang diambil untuk mengantisipasi kepadatan pemudik nantinya.
Ia juga menyebutkan jika seluruh pemangku kepentingan terkait berkomitmen untuk memastikan volume to capacity ratio (V/C Ratio) atau perbandingan antara jumlah penumpang dan kendaraan dengan kapasitas Pelabuhan, masih dalam batas wajar dan terkendali yaitu kurang dari 0,8.
BACA JUGA:Coba Sarapan dengan Dua Makanan Pokok ini, Disinyalir Bisa Bantu Bakar Lemak
BACA JUGA:Ini Dia Profil Singkat Istri Moeldoko yang Meninggal Dunia Hari Ini
Dikataknnya, V/C ratio akan diupayakan untuk ditekan serendah mungkin. Untuk itu akan dilakukan sejumlah simulasi-simulasi secara rutin untuk memastikan target itu tercapai.
Berdasarkan hasil survei, pada lebaran tahun ini diprediksi puncak pergerakan di lintas penyeberangan Merak akan mencapai lebih dari 42 ribu kendaraan.
Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan puncak arus kendaraan yang terjadi pada H-3 lebaran tahun 2022 lalu mencapai 37 ribu lebih kendaraan. *
Artikel Ini telah tayang di disway.id dengan judul: Pemudik 2023 Diprediksi Lebih Tinggi Dibanding Lebaran 2022, Menhub Budi Karya Siapkan Dermaga Alternatif.