JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Allah SWT merahasiakan kapan malam Qadar dari umat manusia, jadi hanya orang-orang terpilih. Termasuk orang istimewa itu adalah hamba pilihan yaitu Nabi Muhammad SAW.
Begitu istimewanya sehingga para sahabat sangat mengidam-idamkan malam qadar dan memberanikan diri bertanya kepada Rasulullah.
فقد سئل رسول الله صلى الله عليه وسلم عن علاملت ليلة القدر فقال هي ليلة بلجة اي مشرقة نيرة لاحارة ولا باردة ولاسحاب فيها ولامطر ولاريح ولايرمى فيها بنجم ولاتطلع الشمس صبيحتها مشعشة
Artinya: Rasulullah SAW pernah ditanya tentang tanda-tanda lailatul qadar, maka beliau bersabda: Yaitu malam yang terang dan bercahaya, udaranya tidak panas dan tidak dingin, tidak ada mendung tidak ada hujan, tidak ada gerak angin dan tidak ada bintang yang dilempar.
BACA JUGA:Hari ini, Bansos Pangan untuk 13 Juta KPM Mulai Didistribusikan PT Pos Indonesia
Paginya matahari terbit dengan terang tapi tidak terlalu memancar.
Meskipun menjadi manusia pilihan yang sudah dijamin oleh Allah kemuliaannya, Rasulullah tetap berusaha mendapatkan lailatul qadar setiap bulan Ramadhan dengan melakukan ibadah malam. Entah itu shalat, membaca Al-Qur’an, beristighfar, juga berzdikir dan berdoa.
Hal ini dibuktikan sendiri oleh Aisyah dan disampaikan melalui haditsnya:
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم اذا دخل العشر احيا الليل وايقظ اهله وشد المئزر
Artinya: Apabila Rasulullah SAW memasuki malam sepuluh terkahir bulan Ramadhan, beliau beribadah dengan sungguh-sungguh serta membangunkan anggota keluarganya.
يا رسول الله اذا وفيت ليلة القدر فبم ادعوا؟ قال قولى "اللهم انك عفو تحب العفو فاعف عنى
Artinya: Wahai Rasulullah, kalau kebetulan saya tepat pada lailatul qadar, doa apakah yang harus saya baca? Nabi menjawab: Bacalah: Allahumma innaka afwun tuhibbul afwa fa’fu anni– Ya Allah Engkaulah Maha Pengampun, senang kepada ampunan, maka ampunilah aku.
BACA JUGA:Diterjang Angin Puting Beliung, Puluhan Rumah di Bahar Grup Muaro Jambi Rusak Parah
BACA JUGA:Asiik..! Harga Daging Ayam dan Cabai Turun Jelang Lebaran Idul Fitri, Emak Emak Langsung Borong