JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Hari ini fenomena alam langka akan terjadi yakni Gerhana Matahari Hibrida. Masyarakat dihimbau untuk melaksanakan salat Kusuf atau salat gerhana.
Gerhana Matahari Hibrida akan bisa dilihat di wilayah Indonesia. Berdasarkan data dari BMKG, peristiwa gerhana ini akan terjadi paling awal di Jawa Barat dan berakhir di Papua.
Gerhana ini akan terjadi lebih awal di Jawa Barat, yaitu dimulai pagi ini jam 09.26 WIB. Dan waktu kontak paling akhir di Papua jam 15.30 WIT.
Gerhana Hibrida ini akan terjadi di Provinsi Kalimantan Tengah dengan durasi cukup lama yakni selama 2 jam, 48 menit. Dimulai pada pukul 11.00 WIB dan berakhir 12.38 WIB.
BACA JUGA:Waduh, Warga Arab Saudi Makin Banyak Memilih Jadi Ateis, Apa Alasannya?
Masyarakat diminta jangan melihat proses gerhana secara langsung. Karena ada radiasi yang ditimbulkan dapat merusak mata.
“Harus pakai kaca mata khusus yang dapat memfilter,” kata Chandra Mukti, dari BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya, Rabu, 20 April 2023 dikutip dari Antara.
Untuk itu Kemenag mengajak masyarakat muslim di tanah air untuk menggelar salat Kusuf atau salat gerhana.
Gerhana Matahari atau Kusuf as-Syams sudah diprediksi akan terjadi, Kamis 20 April 2023.
Dijelaskan Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, itu berdasarkan penjelasan data astronomis.
BACA JUGA:Tampil Elegan saat Lebaran, Ini Harga Emas Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2023
BACA JUGA:Pas untuk Suguhan Hari Lebaran, Ini Resep Brownies Matcha yang Lembut dan Nikmat
Kemenag mengajak umat Islam mengelar salat Gerhana Matahari atau Salat Kusuf.
“Diharapkan dengan tuntunan syariah, memperhatikan protokol kesehatan,” imbaunya, dikutip dari laman Kemenag.
Selanjutnya, Kemenag juga mengimbau masyarakat untuk bertakbir dan perbanyak zikir serta istighfar.
Tak hanya itu, bisa juga melakukan amalan lainnya, sedekah dan mendoakan kesejahteraan serta kemajuan bangsa.
Gerhana Matahari Hibrida ini akan berlangsung di tanah air, kecuali di Provinsi Aceh atau di sebagian wilayah utaranya.
BACA JUGA:Banjir yang Melanda Bajubang Disinyalir karenakan Drainase Tak Berfungsi dengan Baik
BACA JUGA:Dipimpin Pj Rektor Prof Herri, Unbari Bakal Lakukan Tridharma Perguruan Tinggi
Penjelasannya, gerhana matahari hibrida itu terjadi karena matahari, bulan dan bumi berada dalam posisi tepat segaris.
Gerhana matahari hibrida terdiri atas, 2 tipe gerhana, yaitu gerhana gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin.
Piringan bulan teramati dari bumi lebih kecil dari piringan matahari, itu akan terpantau di lokasi tertentu.
Matahari akan tampak layaknya sebuah cincin, akan tampak gelap pada tengahnya, dan bagian pinggirnya terang.
Piringan bulan akan teramati dari bumi sama dengan piringan matahari jika diamati pada posisi yang berbeda.
Sehingga, matahari seakan-akan tertutupi bulan.
Peristiwa langka Gerhana Matahari Hibrida ini akan berangsung pada 0 April 2023 atau 29 Ramadan 1444 H.
BACA JUGA:Sering Diucapkan saat Lebaran, Simak Nih Makna 'Minal Aidin Wal Faizin'
Nah, untuk masyarakat yang penasaran dan ingin melihat, dapat langsung ikuti streaming live BMKG di https://gerhana.bmkg.go.id. *
Artikel ini juga tayang di sumeks.co
Dengan judul hot news hari ini gerhana matahari hibrida kemenag ajak masyarakat salah kusuf terjadi awal di Jawa barat