SAROLANGUN, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kegiatan tahunan lomba pacu perahu di Kabupaten Sarolangun, berakhir dengan kericuhan antar desa.
2 desa bentrok akibat lomba pacu perahu di Sarolangun tersebut.
Yakni Desa Ladang Lanjang dengan Desa Tanjungr Rambai, Kelurahan Gunung Kembang.
Kadis Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Sarolangun, Saipullah menuturkan bahwa peristiwa keributan itu berawal dari penonton yang menyaksikan perlombaan tersebut.
BACA JUGA:Anda Punya Riwayat Diabetes? Hindari 5 Sayuran Ini agar Gula Darah Tetap Terjaga
BACA JUGA:Gubernur Jambi Al Haris: Maknai Hari Buruh dengan Kegiatan Positif
"Kalau dari team pacu perahu tidak ada, kerusuhan itu berawal dari penonton. Kita juga tidak tahu persoalannya seperti apa sehingga ribut," katanya, Senin 1 Mei 2023.
Lanjut dia, awal pelaksanaannya kondisi masih aman dan berjalan dengan kondusif.
Namun, di hari kedua terjadi kerusuhan, sehingga perlombaan terpaksa dihentikan.
"Perlombaan sedang berjalan, memasuki perempat final. Di tengah pertandingan terjadi keributan, sehingga pihak kepolisian harus menghentikan perlombaan itu," ujarnya.
BACA JUGA:Dapat 4 Titik Pengerjaan Bangkit Berdaya, Kelurahan Telanaipura Kebagian Rp99,5 Juta
BACA JUGA:Bangkit Berdaya di Kelurahan Tambak Sari Rencana Dimulai Bulan Juli
Kata dia, usai kejadiaan itu pihaknya akan segera melakukan rapat dengan panitia pelaksana kegiatan pacu perahu itu, guna membahas kelanjutan dari lomba pacu perahu tersebut.
"Nanti kita akan mencari solusinya, tentunya kita selaku penyelenggara menghargai penampilan dari mereka yang sudah ikut dalam perlombaan itu," sebutnya.
Sementara itu, Kapolsek Sarolangun, Iptu Dwiyatno mengatakan kerusuhan yang terjadi antar desa tersebut telah dilakukan mediasi, dan telah menemukan jalan damai antara kedua belah pihak.