Sungai ini ada di tiga negara Asia yakni Turki, Suriah, dan Irak.
Sungai Eufrat mulanya berada di kawasan timur Turki, kemudian Sungai Eufrat mengalir melintasi Suriah dan Irak.
Hingga akhirnya menyatu dengan Sungai Tigris sebelum berakhir di Sungai Syattul Arab dan bermuara di Teluk Persia.
Tak hanya itu, keberadaan Sungai Eufrat ini sebagai sumber air bagi masyarakat di negara Turki, Kurdistan, Suriah, hingga Irak, ini sebagaimana yang dilansir dari berbagai sumber.
Ini artinya, keberadaan Sungai Eufrat perannya sangat penting dalam kemakmuran negara-negara tersebut.
Sungai Eufrat mongering sempat heboh pada tahun 2021 lalu, dan disebut bahwa itu merupakan tanda kiamat sudah dekat.
Hal tersebut pun menjadi perbincangan publik, hingga dikaitkan dengan hari kiamat.
Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak akan tiba hari kiamat hingga Sungai Eufrat menampakkan timbunan emas. Manusia saling membunuh karenanya. Dan setiap seratus orang terbunuh sembilan puluh sembilan orang. Setiap orang dari mereka berkata, 'Semoga akulah yang beruntung.'"
Kemudian, dalam riwayat Imam Muslim, Ubay bin Ka'ab yang mengatakan bahwa:
"Hampir tiba masanya, Sungai Eufrat surut menyingkapkan gunung emas. Jika orang-orang mendengar hal itu, mereka berjalan ke sana. Maka, orang-orang yang ada di sana mengatakan 'Jika kita membiarkan orang-orang mengambilnya, mereka pasti akan mengambil seluruhnya.' Maka, mereka bertempur di atasnya sehingga dari setiap seratus orang akan terbunuh sebanyak sembilan puluh sembilan orang."
BACA JUGA:Pemilu 2024, PKS Parpol Pertama yang Daftarkan Caleg 2024, KPU Bungo : Lanjut Pemeriksaan Berkas